JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) akan menempati ruang perkantoran mereka di gedung paling tinggi se-Indonesia, Gama Tower, September 2018 mendatang.
Direktur Operasional Gama Land Dikcy Soetikno mengungkapkan hal tersebut secara khusus kepada Kompas.com, Jumat (20/7/2018).
Menurut Dicky, penandatanganan perjanjian sewa menyewa antara Gama Land dan WHO dilakukan pada bulan Juni lalu.
WHO mengokupasi ruang satu lantai seluas 1.500 meter persegi. Saat ini, mereka tengah melakukan persiapan dan fitting out.
"September, mereka mulai masuk," kata Dicky.
Selain WHO, penyewa lainnya yang mengisi Gama Tower adalah jaringan operator co-working space asing bernama We Work.
Serupa WHO, We Work juga mengokupasi satu lantai ruangan seluas 1.500 meter persegi. We Work menyewa ruang perkantoran di Gama Tower dengan harga transaksi Rp 275.000 per meter persegi.
"Nilai itu termasuk furnitur, namun di luar service charge," imbuh Dicky.
Padahal tarif sewa rata-rata itu telah mengalami penurunan sebesar 3 persen secara triwulanan.
Hal ini dipicu lemahnya permintaan pasar di satu sisi, namun di sisi lain jumlah pasokan ruang perkantoran baru justru meluber.
Riset Jones Lang LaSalle (JLL) menyebutkan, tingkat hunian ruang perkantoran di central business district (CBD) Jakarta per kuartal II-2018 hanya 77 persen.
Angka ini tak mengalami kemajuan dibanding kuartal lalu, apalagi jika dibandingkan capaian tahun-tahun sebelumnya yang masih berada di kisaran 80 persen.
Dus, tingkat serapan hanya 77.000 meter persegi dari total pasokan 141.000 meter persegi. Total pasokan ini akan bertambah 1 juta meter persegi pada tahun-tahun mendatang.
Gedung tertinggi