JAKARTA, KOMPAS.com – Pengembang properti yang beroperasi di Indonesia dan terdaftar di organisasi Real Estat Indonesia (REI) tak kurang dari 3.000 perusahaan.
Mereka terus menjalankan bisnisnya kendati situasi ekonomi belum pulih 100 persen. Bahkan, beberapa di antaranya berani melansir proyek-proyek baru.
Sebut saja PT Summarecon Agung Tbk yang baru saja melansir klaster baru dengan harga di bawah Rp 2 miliar.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbesar aset dan juga meningkatkan pendapatan.
Kendati Summarecon cukup agresif, tetapi dari sisi total aset, pengembang yang dirintis klan Nagaria ini masih kalah ketimbang PT Lippo Karawaci Tbk atau empat pengembang lainnya yang masuk daftar lima besar.
Baca juga: Lima Penguasa Bisnis Properti Terbesar di Indonesia
PT Summarecon Agung Tbk masuk daftar pengembang papan tengah Indonesia dari sisi total aset per kuartal I tahun 2018.
Berikut ini daftarnya:
1. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
Perusahaan ini tercatat memiliki nilai aset secara keseluruhan senilai Rp 21,73 triliun. Angka itu merupakan peningkatan dari tahun 2017 yang besarannya Rp 21,66 triliun.
SMRA dan sejumlah anak perusahaannya berinvestasi dan mengembangkan berbagai jenis usaha real estat berupa rumah tapak, apartemen, pusat perbelanjaan, pusat rekreasi, dan gedung perkantoran.
2. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)
ASRI mencatat sedikit perbaikan nilai asetnya pada tahun ini. Hingga kuartal pertama 2018, jumlah totalnya Rp 20,99 triliun.
Ada peningkatan dari tahun lalu yang sebesar Rp 20,72 triliun.
Perusahaan ini mengembangkan dan mengelola berbagai kompleks perumahan, area komersial, serta arena hiburan dan rekreasi.