Salah satu aset besarnya yaitu kompleks perumahan Alam Sutera di daerah Serpong, Tangerang Selatan.
3. PT Sentul City Tbk (BKSL)
Dibandingkan tahun lalu, nilai total aset yang dimiliki BKSL pada tahun ini ada pertambahan.
Angka persisnya yaitu Rp 15,23 triliun sampai kuartal pertama 2018. Sebelumnya berjumlah Rp 14,97 triliun pada 2017.
Selain mengembangkan dan mengoperasikan bangunan yang ditujukan untuk kantor, pusat perbelanjaan, dan rekreasi, dan tujuan lainnya di dalam negeri, perusahaan ini juga berinvestasi di pasar luar negeri.
Saat ini perusahaan sedang mengembangkan superblok seluas 7,8 hektar di Central Business Distric (CBD) Sentul City.
Superblok tersebut terdiri dari pusat perbelanjaan asal Jepang, empat tower apartemen, perkantoran, serta hotel bintang empat dan lima.
4. PT Modernland Realty Tbk (MDLN)
Pengembang yang satu ini membukukan nilai aset pada tahun 2017 sebesar Rp 14,60 triliun. Kemudian, nilai itu meningkat menjadi Rp 14,78 triliun hingga kuartal pertama 2018.
Proyek real estat yang dikembangkan dan dijualnya antara lain berupa perumahan, lapangan golf, dan country club.
Beberapa yang sudah beroperasi yaitu Taman Modern, Kota Modern, Bukit Modern, dan Padang Golf Modern.
5. PT PP Properti Tbk (PPRO)
Hampir sama dengan perusahaan properti yang lain, nilai aset PPRO pada tahun ini lebih baik dari tahun lalu.
Pengembang ini berinvestasi mengembangkan dan mengelola sejumlah aset yang meliputi perumahan, apartemen, kantor, ritel, dan komersial.
Salah satunya yaitu membangun Little Tokyo, berupa superblok seluas 4,6 hektar di kawasan industri Jababeka, Cikarang.
Proyek ini meliputi apartemen, mal, serta ruang terbuka yang ditargetkan selesai dalam waktu 10 tahun.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!