Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Politik, Enam Hal Ini Harus Diwaspadai Pengembang Properti

Kompas.com - 17/01/2018, 20:00 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Memasuki tahun politik, ada sejumlah hal yang harus diwaspadai pengembang dalam menjual produk properti mereka.

Meski secara umum diperkirakan pemilihan kepala daerah serentak tahun ini berjalan kondusif, namun para pelaku usaha properti juga akan terkena dampak bila terjadi guncangan politik di daerah.

Country General Manager Rumah 123 Ignatius Untung mengindikasi adanya enam hal yang harus diwaspadai pelaku usaha properti tahun ini. 

"Pertama, politik iya (berpengaruh). Selama tidak seekstrim Pilkada DKI Jakarta, itu baik-baik saja," kata Untung saat diskusi bertajuk Property Outlook 2018 di Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Ia menjelaskan, kontestasi kepala daerah sebenarnya cukup memberikan dampak positif bagi sejumlah pelaku industri, seperti kaos sablon dan pernak-pernik pilkada.

Banyak calon kepala daerah dan simpatisannya akan memesan produk tersebut untuk kemudian dibagikan kepada konstituen mereka agar digunakan saat kampanye.

"Malah akan mendorong, karena jadi ada uang berejar. Jadi ekonomi pun bergerak," kata Untung.

Berikutnya yang harus diwaspadai yakni siklus properti delapan tahunan. Saat ini, kondisi penjualan memang tengah merangkak naik dari kondisi sebelumnya yang relatif datar.

"Karena ini kan mekanisme pasar saja, ketika harga bagus yang beli banyak dan seketika harga ngebut. Begitu ngebut naiknya, kebanyakan akhirnya berkurang lagi," tutur Untung.

Selanjutnya, ia menambahkan, kemampuan daya beli masyarakat yang diperkirkan tidak akan sebaik tahun-tahun sebelumnya. Selain perubahan gaya hidup masyarakat yang serba digital atau digital disruption.

"Dua tahun lalu, kita masih harus keluar rumah kalau mau beli sesuatu. Sekarang tidak," kata dia.

Kelima, perubahan kecenderungan generasi milenial dalam membelanjakan uang mereka, masih harus menjadi faktor yang harus diwaspadai.

Sama seperti 2017, properti diprediksi bukan menjadi hal prioritas yang dikejar oleh para generasi milenial. Mereka cenderung menggunakan uang yang telah ditabung untuk kegiatan leisure.

Padahal, jumlah generasi milenial yang berpotensi membeli properti saat ini mencapai 40 persen, dan akan naik menjadi 70 persen pada 2030.

Selain itu ada serbuan developer China, bahkan ada yang sembunyi di balik nama lokal.

"Meski demikian, efeknya positif. Di satu sisi deg-degan karean ada beberapa hal yang mengkhawatirkan. Karena kan kalau developer China kan targetnya tinggi, otomatis dengan target tinggi ya harus maksimal," tuntas Untung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau