Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Karya Arsitektur Karsten

Kompas.com - 18/08/2018, 21:27 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Statsiun utama di Kota Solo ini memiliki atap tajuk bersusun tiga pada lobinya. Sesuai ciri khas Karsten yang selalu memadukan arsitektur Jawa dan Eropa, stasiun ini juga menjadi salah satu hasil karya perpaduan dua gaya arsitektur.

Bentuk atap yang dibuat tajuk juga memudahkan sirkulasi udara dan pencahayaan di dalam ruangan.

Kantor NILLMIJ (sekarang kantor Asuransi Jiwasraya)

NILLMIJ atau Nederlandsche Indische Lijfrente Levensverzekering Maatschappij, adalah salah satu perusahaan kereta atau trem besar di masa Hindia Belanda.

Bangunan tiga lantai ini dibangun pada tahun 1916 dan memiliki elevator yang diyakini sebagai yang tertua di Indonesia.

Kotabaru

Gardu listrik zaman Belanda dan rindangnya pepohonan di Komplek Kotabaru, DI Yogyakarta.KOMPAS.com/WIJAYA KUSUMA Gardu listrik zaman Belanda dan rindangnya pepohonan di Komplek Kotabaru, DI Yogyakarta.
Thomas Karsten tak hanya seorang arsitek, ia juga adalah perencana wilayah pemukiman. Dia pun piawai dalam rancangan tata kota. Karsten turut merancang tata kota Bandung, yang mirip dengan kota bergaya Eropa.

Dia pun juga turut andil dalam merancang kawasan kotabaru, yang dibangun dengan konsep garden city. Karsten merancang awasan Kotabaru bukan dengan gaya Belanda, namun meniru gaya London.

Desain bangunan di wilayah ini semua disesuaikan dengan kondisi iklim Indonesia yang tropis. Pintu dan jendela berukuran besar dan eternitas yang tinggi sehingga sirkulasi udara menjadi lebih baik.

Wilayah ini juga dilengkapi dengan boulevard dan jalan-jalan arteri. Tak lupa, kawasan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas lengkap, seperti pusat olahraga yang kini dikenal dengan Kridosono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com