Siapa bilang lahan kosong di Jakarta sudah habis? Ternyata, masih banyak kavling siap bangun untuk dijadikan perumahan di wilayah ibu kota Indonesia ini.
Kendati tak sebanyak dan semasif apartemen dan rumah tapak, produk kavling siap bangun masih dijadikan sebagai andalan atau profit center para pengembang.
Salah satu pengembang yang masih menjual kavling siap bangun adalah PT Jagakarsa Realty yang memiliki lokasi proyek di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
“Kami enggak cuma menjual rumah, tapi juga jualan tanah. Luas dan harganya beda-beda, tergantung posisinya,” ucap Ferdina, seorang tenaga penjualan, kepada Kompas.com, Selasa (7/8/2018) di Jakarta.
Terdapat 135 kavling yang tersedia di proyek bernama Casamora itu. Dari jumlah tersebut, saat ini tinggal tersisa 43 kavling.
Artinya, lebih dari dua pertiga stok kavling sudah laku terjual. Hal ini membuktikan minat masyarakat untuk membeli tanah tetap tinggi, baik untuk dibangun rumah maupun investasi.
“Tanah itu nanti bisa dibangun asalkan sudah bayar lunas. Tapi kalau mau dibangun juga enggak sembarangan, tampak depan rumahnya harus mengikuti syarat dari pengembang,” kata Ferdina.
Dari sisa kavling yang masih ada sekarang, luas paling kecil berukuran 275 meter persegi dengan harga lebih dari Rp 2,5 miliar atau sekitar Rp 8,35 juta per meter persegi.
4. Kini, 'driver' Grab bisa beli rumah Rp 350 jutaan dengan DP 5 persen
Pengemudi atau driver yang menjadi mitra kerja Grab Indonesia sekarang bisa membeli rumah dengan uang muka atau down payment (DP) 5 persen.
Dengan harga Rp 350 juta dan tenor kredit pemilikan rumah (KPR) 15 tahun, mitra Grab bisa mencicilnya dengan membayar Rp 3 juta per bulan.
Rumah yang dapat diakses oleh para mitra Grab Indonesia tersebut ada di kawasan Telaga Bestari, di Tangerang, dengan unit berluas 24/60 dan 24/70.
Kepastian ini dimungkinkan setelah penandatanganan kerja sama dilakukan pada Rabu (7/8/2018) antara Grab Indonesia, PT Intiland Development Tbk, dan PT Bank BNI Syariah.
Baca juga: Driver Grab Indonesia Bisa Beli Rumah Rp 350 Juta dengan DP 5 Persen
5. Jangan karena ganti gubernur, program rumah rakyat dikorbankan
Pemerintah Provinsi baru saja mencoret anggaran pembangunan tiga rusun yang telah dianggarkan sebelumnya. Total anggaran tersebut sebesar Rp 712 miliar.
Adapun tiga rusun yang dimaksud yaitu Rusun Jalan Inspeksi BKT di Kelurahan Ujung Menteng, Rusun PIK Pulogadung, dan revitalisasi pembangunan Rusun Karang Anyar di Jakarta Pusat.
Namun, langkah itu dikritik oleh Dosen Kelompok Keahlian Perumahan Permukiman Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SKPPK) Institut Teknologi Bandung (ITB) Jehansyah Siregar.
"Yang namanya program harusnya berkesinambungan. Jangan karena beda gubernur, jadinya ingin mengganti judul program saja dari rusunawa jadi rumah lapis atau yang lain, sehingga ingin menunjukkan 'programnya' dia," tutur Jehan kepada Kompas.com, Rabu (8/8/2018).
Baca juga: Jangan karena Ganti Gubernur, Program Rumah Rakyat Dikorbankan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.