LANDAK, KOMPAS.com - TNI bersama Pemerintah Kabupaten Landak membangun jalan sebagai perwujudan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Desa Sempatung, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak.
Jalan yang dibangun tersebut sepanjang 7,3 kilometer dengan lebar 6 meter yang menghubungkan Desa Sempatung ke ibu kota kecamatan di desa Serimbu.
Program TMMD di wilayah Kodam XII Tanjungpura ini dilaksanakan oleh personel Kodim 1201/Mempawah.
Desa Sempatung selama ini dikenal sebagai daerah paling terpencil yang ada di Kabupaten Landak.
Sebelum adanya pembukaan badan jalan menuju desa tersebut, waktu tempuh dari Ngabang, sebagai ibu kota Kabupaten Landak, 13 jam dengan melewati jalan setapak dan perbukitan.
Sejak saat itu pula, setiap tahunnya, Pemkab Landak berusaha untuk membuka badan jalan, untuk mempersingkat rentang waktu masyarakat menuju ke Ngabang, atau ke Entikong Kabupaten Sanggau dan Bengkayang, sebagai daerah terdekat disana.
Meski demikian, proses pembangunan infrastruktur dasar cukup sulit dilakukan karena medan yang berat.
Karena untuk mencapai desa itu harus melalui beberapa perbukitan, sehingga pada tahun 2018 ini, Pemkab Landak menggandeng TNI untuk menggelar program TMMD di sana.
Bupati Landak, Karolint Margret Natasa pun merasa pihaknya perlu menggandeng berbagai pihak untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di kabupaten itu.
Komandan Kodim 1201/Mempawah Letkol Arm Anom Wirasunnu mengatakan, pihaknya menyambut baik kerjasama dengan pemerintah kabupaten dan bersinergi dalam pembangunan melalui TMMD yang ke-102 ini.
"Melalui program TMMD ke-102 yang dilaksanakan di Desa Sempatung, sejak 10 Juli sampai 8 Agustus 2018, TNI AD bersama masyarakat setempat berhasil menjalankan lima pekerjaan infrastruktur jalan," kata Anom usai rangkaian acara penutupan TMMD ke 102 di Desa Sempatung, Rabu (8/8/2018).
Kemudian pembangunan 1 unit jembatan dengan lebar 2 meter dan panjang 6,4 meter serta pembangunan tiga unit jembatan box dengan lebar 3 meter dan panjang 1 meter.
"Selama kegiatan TMMD, kami mengerahkan 100 personil TNI AD dari Kodim 1201/Mempawah dan dibantu tenaga masyarakat pendukung sebanyak 40-50 orang per hari," tambah Anom.