Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warna-warni Jakarta, Bikin Hilang Konsentrasi dan Sakit Kepala

Kompas.com - 30/07/2018, 19:30 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pewarnaan separator jalan di beberapa wilayah Jakarta menuai kontroversi. Ada yang pro, namun tak sedikit yang kontra.

Vizzy (21), misalnya. Wanita yang bekerja di bilangan Ampera, Jakarta Selatan, itu mengaku, beberapa hari terakhir melihat separator jalan yang dicat warna-warni di bilangan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Namun, saat melintas jalan itu kembali, Senin (30/7/2018) pagi, separator jalan yang semula warna-warni itu telah kembali ke warna semula yakni hitam putih.

"Minggu lalu sempat warna-warni, terus tadi pagi udah jadi hitam putih," kata dia kepada Kompas.com, Senin (30/7/2018).

Menurut dia, pewarnaan seperti itu cukup bagus, namun tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. "Karena kan biasanya warnanya hitam putih ya," ujarnya.

Separator jalan dihiasi warna-warni di kawasan TMII, Jakarta Timur, Minggu (29/7/2018)Stanly Ravel Separator jalan dihiasi warna-warni di kawasan TMII, Jakarta Timur, Minggu (29/7/2018)
Selain itu, jauh lebih bagus lagi bila warna serupa dibuat serentak satu Jakarta.

"Jadi enggak belang-belang tiap kawasan," ungkap Vizzy.

Baca juga: Terkait Separator Jalan Dicat Warna-warni, Pakar: Ini Bukan Dufan

Hal yang sama juga diungkapkan rekan sejawatnya, Nindya (23). Namun, ia menyarankan, agar warna yang digunakan tidak saling bertabrakan satu dengan yang lain.

"Harusnya bisa satu warna aja, tapi nggak belang-belang. Yang penting warnanya mencolok," kata Nindya.

Sementara itu, menurut Evi, pewarnaan separator jalan dapat mengganggu pandangan mata.

"Pusing. Kelihatan tambah rame dengan hiruk pikuk di jalan itu tambah rame. Mata jadi gimana gitu ya," kata Evi.

Kondisi terkini trotoar di koridor Jalan Sudirman-Thamrin.Wilson Wangsawinata Kondisi terkini trotoar di koridor Jalan Sudirman-Thamrin.
Sehari-hari, ia beraktivitas di kawasan Warung Jati, Jakarta Selatan.

Menurut Evi, dari pada mewarnai separator, jauh lebih baik bila Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI cukup memasang banner Asian Games 2018.

"Kalau yang sekarang malah jadi lepas konsentrasi ya. Itu pun kalau malam juga enggak terlalu terang, kalau warna yang biasa, yang putih, kuning, itu mungkin ya," imbuh dia.

Sementara itu, arsitek senior Bambang Eryudhawan memahami, keinginan Pemprov DKI dalam menghias wajah Jakarta untuk menyambut Asian Games 2018.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau