Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warna-warni Jakarta, Bikin Hilang Konsentrasi dan Sakit Kepala

Vizzy (21), misalnya. Wanita yang bekerja di bilangan Ampera, Jakarta Selatan, itu mengaku, beberapa hari terakhir melihat separator jalan yang dicat warna-warni di bilangan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Namun, saat melintas jalan itu kembali, Senin (30/7/2018) pagi, separator jalan yang semula warna-warni itu telah kembali ke warna semula yakni hitam putih.

"Minggu lalu sempat warna-warni, terus tadi pagi udah jadi hitam putih," kata dia kepada Kompas.com, Senin (30/7/2018).

Menurut dia, pewarnaan seperti itu cukup bagus, namun tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. "Karena kan biasanya warnanya hitam putih ya," ujarnya.

"Jadi enggak belang-belang tiap kawasan," ungkap Vizzy.

Hal yang sama juga diungkapkan rekan sejawatnya, Nindya (23). Namun, ia menyarankan, agar warna yang digunakan tidak saling bertabrakan satu dengan yang lain.

"Harusnya bisa satu warna aja, tapi nggak belang-belang. Yang penting warnanya mencolok," kata Nindya.

Sementara itu, menurut Evi, pewarnaan separator jalan dapat mengganggu pandangan mata.

"Pusing. Kelihatan tambah rame dengan hiruk pikuk di jalan itu tambah rame. Mata jadi gimana gitu ya," kata Evi.

Menurut Evi, dari pada mewarnai separator, jauh lebih baik bila Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI cukup memasang banner Asian Games 2018.

"Kalau yang sekarang malah jadi lepas konsentrasi ya. Itu pun kalau malam juga enggak terlalu terang, kalau warna yang biasa, yang putih, kuning, itu mungkin ya," imbuh dia.

Sementara itu, arsitek senior Bambang Eryudhawan memahami, keinginan Pemprov DKI dalam menghias wajah Jakarta untuk menyambut Asian Games 2018.

Namun, seharusnya pewarnaan tersebut cukup dilakukan di tempat-tempat tertentu yang memang justru membutuhkan penguatan karakter.

Sebab, alih-alih ingin mempercantik kawasan, pewarnaan yang kurang tepat justru akan membuat suatu wilayah menjadi kurang menarik.

"Mungkin, ada di tempat lain yang relatif lebih bagus kalau diwarna, tapi ada juga tempat-tempat yang diberi warna jadi lebih jelek. Kuncinya kan adanya karakter, kita harus pahami ini kalau diberi warna jadi lebih bagus atau jadi lebih jelek? Kan pertanyaan seperti itu yang harus diajukan," cetus Yudha.

Oleh karena itu harus dipikirkan apakah mudah dihapus atau tidak untuk mengembalikan ke kondisi semula.

Sebab, tidak setiap hari masyarakat akan menikmati euphoria Asian Games.

Ketika event olahraga terbesar di Asia itu berakhir, euphoria itu juga akan berakhir.

"Kalau sulit (mengembalikan) terus memakan biaya banyak, berarti ada persoalan itu. Oleh karena itu butuh kehati-hatian agar tidak serampangan. Ini kan bukan Disneyland, bukan Dufan yang orang inginnya ceria setiap kali datang ke festival," tuntasnya.

https://properti.kompas.com/read/2018/07/30/193000221/warna-warni-jakarta-bikin-hilang-konsentrasi-dan-sakit-kepala

Terkini Lainnya

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Perumahan
Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Berita
Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke