Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Hasil, Penataan Trotoar Kementerian PUPR, MRT dan Pemprov DKI

Kompas.com - 27/07/2018, 16:36 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menargetkan, penataan jalur pedestrian ini akan selesai pada 31 Juli 2018.

Saat itu, seluruh pekerjaan ditargetkan berhenti karena Jakarta mulai bersiap untuk menyambut kehadiran atlet Asian Games dari berbagai negara.

"Pedestrian sisi timur selesai permanen seluruhnya pada 31 Juli," kata William di kantornya, Kamis (28/6/2018).

Dari pantauan Kompas.com beberapa waktu terakhir, kondisi jalan utama saat ini telah diaspal ulang.

Jalan yang tadinya bergelombang akibat pembangunan proyek MRT kini telah lurus dan mulus kembali.

Kondisi trotoar koridor Sudirman-Thamrin porsi pekerjaan PT MRT Jakarta.Irwan Citrajaya/MRT Jakarta Kondisi trotoar koridor Sudirman-Thamrin porsi pekerjaan PT MRT Jakarta.
Sementara untuk kondisi jalur pedestrian terutama di dekat Stasiun Bundaran HI, saat ini telah tertata rapi.

Kamis (26/7/2018) kemarin, beberapa petugas terlihat tengah mengecat batu andesit dengan cat coating sebagai pelapisnya.

Pengecatan ini dilakukan agar batu alam yang diimpor dari China tersebut lebih awet dan tidak mudah jamuran, akibat terkena paparan sinar matahari, debu, serta asap kendaraan.

William mengatakan, untuk jalur pedestrian yang belum selesai, nantinya akan ditutup pagar proyek yang telah dipasangi banner Asian Games agar terlihat rapi.

Belum beres

Adapun penataan trotoar yang menjadi tugas Pemprov DKI masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah.

Akses selebar dua meter yang menghubungkan Jalan Jenderal Sudirman dengan halte bus di depan Lapangan Baseball Gelora Bung Karno, Selasa (24/7/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Akses selebar dua meter yang menghubungkan Jalan Jenderal Sudirman dengan halte bus di depan Lapangan Baseball Gelora Bung Karno, Selasa (24/7/2018).
Penataan trotoar yang dilakukan Pemprov DKI terlambat dimulai. Hal ini karena ada revisi desain jalur pedestrian sebelumnya yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sehingga membuat pekerjaan baru dimulai pada Februari 2018.

Padahal, semestinya pekerjaan penataan kawasan ini dimulai sejak awal Desember 2017. Itu artinya, proyek ini molor tiga bulan.

Beberapa pekerjaan rumah itu seperti shelter bus yang terhalang rerumputan, sehingga menyulitkan pejalan kaki yang hendak naik atau baru turun dari bus.

Setelah sempat viral di sosial media, Pemprov DKI segera membuat jalur sementara beralas beton selebar dua meter.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau