Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beda Hasil, Penataan Trotoar Kementerian PUPR, MRT dan Pemprov DKI

Proses beautifikasi ini dikerjakan tiga pihak yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, serta PT MRT Jakarta.

Pembagian tugas ini sekaligus menunjukkan pembagian wilayah kerja masing-masing. Kementerian PUPR, misalnya, bertugas untuk mempercantik trotoar yang berada di sekitar kawasan Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan.

"(Letaknya di Jalan) Asia Afrika, Pintu 1 Senaya depan (Hotel Atlet) Century) dan (Jalan) Gerbang Pemuda," kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja, Jumat (27/7/2018).

Saat ini, penataan trotoar di kawasan GBK telah selesai. Bila diperhatikan, ada perbedaan signifikan antara kondisi trotoar saat ini dibandingkan sebelumnya.

Warna abu-abu dan hitam, diperuntukkan bagi mereka yang berjalan kaki. Warna ini cukup mendominasi bila dibandingkan dengan warna lainnya.

Sementara, ada pula jalur yang dicat berwarna hijau yang letaknya paling dekat dengan jalan utama. Jalur ini merupakan jalur khusus yang diperuntukkan bagi pengguna sepeda.

Tak hanya mempercantik trotoar, Kementerian PUPR juga menambah taman serta menanam pohon di sepanjang jalur pedestrian itu.

Tidak lupa, beberapa halte bus pun dicat berwarna kuning agar lebih semarak.

Jatah MRT

Sementara itu, untuk penataan jalur pedestrian yang menjadi bagian PT MRT Jakarta, hanya sebatas pada pada kawasan yang ada di sekitar stasiun utama mereka.

Dari kelimanya, hanya Stasiun Bundaran HI yang penataan kawasannya terpanjang yakni mencapai 400 meter. Sementara, empat stasiun lainnya masing-masing 200 meter.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menargetkan, penataan jalur pedestrian ini akan selesai pada 31 Juli 2018.

"Pedestrian sisi timur selesai permanen seluruhnya pada 31 Juli," kata William di kantornya, Kamis (28/6/2018).

Dari pantauan Kompas.com beberapa waktu terakhir, kondisi jalan utama saat ini telah diaspal ulang.

Jalan yang tadinya bergelombang akibat pembangunan proyek MRT kini telah lurus dan mulus kembali.

Kamis (26/7/2018) kemarin, beberapa petugas terlihat tengah mengecat batu andesit dengan cat coating sebagai pelapisnya.

Pengecatan ini dilakukan agar batu alam yang diimpor dari China tersebut lebih awet dan tidak mudah jamuran, akibat terkena paparan sinar matahari, debu, serta asap kendaraan.

William mengatakan, untuk jalur pedestrian yang belum selesai, nantinya akan ditutup pagar proyek yang telah dipasangi banner Asian Games agar terlihat rapi.

Belum beres

Adapun penataan trotoar yang menjadi tugas Pemprov DKI masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah.

Padahal, semestinya pekerjaan penataan kawasan ini dimulai sejak awal Desember 2017. Itu artinya, proyek ini molor tiga bulan.

Beberapa pekerjaan rumah itu seperti shelter bus yang terhalang rerumputan, sehingga menyulitkan pejalan kaki yang hendak naik atau baru turun dari bus.

Setelah sempat viral di sosial media, Pemprov DKI segera membuat jalur sementara beralas beton selebar dua meter.

Kemudian, belum terlihatnya motif lurik mulai dari Semanggi hingga Dukuh Atas, meski jalur tersebut telah diganti dengan batu alam.

Serta belum dibangunnya ruang budaya, kios dan toilet di sepanjang jalur tersebut, sebagaimana hasil revisi desain.

Kendati masih menyisakan banyak pekerjaan rumah, Anies optimistis, bila penataan trotoar ini akan selesai 100 persen akhir bulan ini.

"Perbaikan trotoar insya Allah minggu depan akhir bulan sudah selesai semua. Sudah selesai semua itu artinya yang memang direncanakan selesai sampai akhir bulan akan tuntas," kata Anies, Minggu (22/7/2018).

https://properti.kompas.com/read/2018/07/27/163648821/beda-hasil-penataan-trotoar-kementerian-pupr-mrt-dan-pemprov-dki

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke