Saat ini, pembangunan Tol Trans-Jawa baru dapat menyambungkan Merak-Pasuruan. Namun, Jokowi memastikan, Merak-Pasuruan sudah beroperasi pada akhir 2018.
Selain itu, Jokowi juga meminta kedua kementerian dapat mengintegrasikan pembangunan jalan tol dengan infrastruktur lainnya seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan ekonomi khusus.
Hal ini dilakukan agar biaya transportasi dan mobilitas betul-betul dapat ditekan serendah mungkin baik untuk barang-barang produksi rakyat maupun barang produksi industri sehingga bisa bersaing dengan negara lain.
Dia menambahkan, meski percepatan pembangunan infrastruktur sudah ditetapkan targetnya, namun keselamatan dan keamanan kerja harus tetap diperhatikan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pun menyanggupi dan optimistis dapat memenuhi target tersambungnya Merak-Banyuwangi.
"Harus optimistis. Kita punya teknologi, dana, SDM," kata Basuki.
Dari pantauan Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com, kondisi terkini Tol Trans-Jawa sebagian masih berupa jalur fungsional meski sebagian lainnya sudah beroperasi.
Kemudian ruas Wilangan-Kertosono (39 kilometer) sebagai bagian dari Tol Ngawi-Kertosono, ruas Bandar-Batas Barat (0,90 kilometer) bagian dari Tol Kertosono-Mojokerto, ruas Pasuruan-Gatri (13,65 kilometer) sebagai bagian dari Tol Gempol-Pasuruan, dan Tol Pandaan-Malang (15,47 kilometer), serta Tol Ciawi-Sukabumi ruas Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 kilometer.
Jalan yang dirancang sepanjang 172 kilometer dengan pemegang konsesi PT Jasamarga Probolinggo-Banyuwangi masih berupa persawahan dan kebun milik warga.
Saksikan video reportase perjalanan mudik Tim Merapah Trans-Jawa berikut ini: