Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer, dari Meikarta hingga Proyek Pencitraan Jokowi

Kompas.com - 12/05/2018, 07:00 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

"Karyawan toko tersebut senantiasa membersihkan toilet beberapa kali dalam sehari. Karena itulah, ketika ada ketidakberesan, kami segera mengontak pihak berwajib," ucap Tim. 

Berikut ini informasi lengkapnya: Ditemukan Kamera Pengintai di Toilet Starbucks, Polisi Turun Tangan

 

5. Pembangunan infrastruktur dianggap hanya pencitraan

Pembangunan infrastruktur yang sedang dipercepat oleh pemerintah, dinilai belum banyak memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Menurut Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis, pembangunan infrastruktur justru hanya menjadi ajang pencitraan bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadapi kontestasi politik pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Kita lihat semua target-target berkaitan dengan pembangunan infrastruktur, itu ujungnya kalau tidak harus diselesaikan 2018, 2019," kata Fary dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia di Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Pencitraan tersebut, kata Fary, terlihat dari banyaknya pemberitaan tentang pembangunan infrastruktur yang muncul di media massa, baik cetak maupun elektronik. Padahal, bila dilihat dari anggaran yang dialokasikan, sebenarnya tidak terlalu besar.

Ketahui lebih detailnya: Ketua Komisi V DPR Anggap Pembangunan Infrastruktur Hanya Pencitraan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau