Pada 2016, krisis air di Sao Paolo sempat dianggap selesai. Namun, krisis kembali terjadi pada Januari 2017, setelah cadangan air utama mereka kembali minus, yaitu 15 persen di bawah perkiraan.
2. Bangalore
Sejak tumbuh sebagai pusat tenknologi, kota ini kerepotan dalam mengelola sistem air dan limbah kota mereka.
Data menunjukkan bahwa 85 persen persediaan air danau dan situ di kota itu hanya bisa digunakan untuk irigasi dan pendinginan industri.
3. Beijing
Hampir 20 persen dari total penduduk di dunia, tinggal di China. Namun, negara ini hanya memiliki 7 persen air tawar dunia.
Selain itu, 40 persen air permukaan Beijing tercemar, sehingga tidak dapat digunakan untuk keperluan pertanian atau industri sekali pun.
Pada 2014, penduduk Beijing hanya mendapat air 145 meter kubik per orang.
4. Mesir
Sungai Nil di negara ini merupakan pemasok 97 persen kebutuhan air masyarakat. Ironisnya, sungai ini juga menjadi hilir dari limbah pertanian dan sampah rumah tangga yang tidak diolah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.