Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hunian Seharga Maksimal Rp 750 Juta Paling Diincar Pasar

Kompas.com - 01/03/2018, 19:45 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada fenomena menarik yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir seiring melambatnya sektor properti dan juga daya beli pasar. 

Fenomena apa itu? Berlomba-lombanyak para raksasa properti menawarkan hunian ramah kantong. Bahkan, beberapa di antaranya "merayu" konsumen dengan skema pembayaran yang menggiurkan.

Baca juga: Siapa Raja Properti Tanah Air?

Skema pembayaran itu, entah tanpa uang muka atau down payment (DP), entah juga cicilan tanpa bunga selama periode tertentu. Yang jelas, penawaran-penawaran tersebut tak bikin kocek konsumen mendadak cekak.

Ciputra Group, misalnya. Naga bisnis yang kini dikendalikan Candra Ciputra ini membesut Citra Maja Raya dengan harga jual kurang dari Rp 200 juta. 

Kemudian Sinarmas Land yang juga beberapa kali melansir produk-produk apartemen seharga di bawah Rp 1 miliar di BSD City, Serpong, Tangerang Selatan.

Ilustrasi Meikarta Ilustrasi Meikarta
Dan paling heboh, teranyar, serta menyita atensi publik adalah Lippo Group yang membombardir pasar dengan Meikarta. lagi-lagi dengan harga mencengangkan, yakni di bawah Rp 200 juta saat dilansir kali perdana tahun lalu.

Apa motivasi mereka merilis proyek-proyek murah ini? 

Tak lain dan tak bukan adalah menjaga bisnis dan industri properti tetap bergerak. Sebagai lokomotif perekonomian nasional, bisnis properti tidak boleh tiarap. Harus berjalan dengan inisiasi-inisiasi yang dapat menstimulasi kebangkitan pasar properti.

Sebagaimana dikatakan Chairman Lippo Group James Riady, para pemain besar properti tak bisa tinggal diam, harus bergerak membangkitkan sektor properti dari keterpurukan. 

"Sekarang saatnyalah kita memulai. Dan properti untuk kelas masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) adalah stimulan paling efektif untuk menggairahkan sektor properti. Sebab, kebutuhan mereka masih tinggi, ada backlog jutaan unit," tutur James, November 2017 lalu.

Baca juga: James Riady: Meikarta Harusnya Dijual Rp 18 Juta Per Meter Persegi

CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono mengamini pernyataan James. Menurut dia, properti yang diperuntukkan bagi kalangan menengah bawah adalah paling potensial terserap pasar. 

Prajawangsa City merangkum hunian residensial sebanyak 4000 unit dalam 8 menara dan berada di luas area 7 hektar.synthesis development Prajawangsa City merangkum hunian residensial sebanyak 4000 unit dalam 8 menara dan berada di luas area 7 hektar.
Bukan saja karena ceruk pasarnya yang merupakan terbesar, melainkan juga daya beli yang mulai pulih.

"Selain itu, ada kalangan muda atau profesional muda yang tadinya indekos atau sewa hunian, sudah bisa membeli apartemen atau rumah. Mereka sanggup membayar DP dan mencicil angsuran," tutur Hendra kepada Kompas.com, Kamis (1/3/2018). 

Ada pun properti yang mereka incar, lanjut Hendra, maksimal sehraga Rp 750 juta. Properti seharga inilah yang paling dibidik atau laku di pasaran untuk tahun ini dan tahun-tahun mendatang. 

Terbukti memang, rentang harga properti demikian mendapat antusiasme positif. Contohnya Apartemen Prajawangsa City di Cijantung, Jakarta Timur. Dari total tiga menara perdana sekitar 2.400 unit, hanya tersisa 22 persen.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau