JAKARTA, KOMPAS.com - Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata rusunawa atau rumah susun sederhana sewa?
Kamar sempit, ruang tamu dan ruang keluarga terbatas, hingga dapur dan kamar mandi alakadarnya. Demikian pula lorong yang sempit, akses tangga cukup untuk dua orang, syukur-syukur ada taman dan parkir yang memadai.
Baca juga : Tinjau Wisma Atlet Kemayoran, Jokowi Beri Catatan
Namun, pemandangan demikian tak akan Anda temui di Wisma Atlet Kemayoran.
Perkampungan atlet atau athelete village ini dibangun pemerintah sebagai lokasi tempat tinggal sementara bagi para atlet yang akan bertanding pada ajang Asian Games 2018 dan Indonesia Para Games 2018 mendatang.
"Untuk sementara, inpresnya (akan digunakan sebagai) rusunawa. Kalau mau jadi rusunami, harus diubah inpresnya," kata Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid di Jakarta, Senin (27/2/2018).
Dibandingkan rusunawa, Khalawi mengaku, ini lebih tepat disebut sebagai apartemen. Bagaimana tidak, beragam fasilitas seperti apartemen menempel pada sepuluh tower wisma atlet ini.
Tak cukup sampai di situ, masing-masing tower juga dilengkapi dengan lift untuk menjangkau lokasi kamar calon penghuninya.
Namun bila Anda ingin berjalan kaki, ada tangga yang bisa digunakan untuk turun dan naik ke unit.
Dari sisi fasilitas penunjang, ada pula mini market, klinik, tempat ibadah, laundry center, balai ruang serba guna, taman kanak-kanak, dan area pertokoan.
Dibangun dengan anggaran Rp 3,4 triliun, wisma atlet ini juga dilengkapi tempat parkir yang bisa menampung 190 bus, 186 mobil, dan 33 mini bus, termasuk sepeda dan sepeda motor di Blok C3.
Adapun di Blok B8 terdapat area parkir yang bisa menampung 112 mobil dan 29 bus, serta sepeda dan sepeda motor.
Tipe 36