Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waskita Catat Rekor Tujuh Kecelakaan Kerja dalam Tujuh Bulan

Kompas.com - 21/02/2018, 10:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam tujuh bulan terakhir, 14 kasus kecelakaan di sektor infrastruktur terjadi.

Dari jumlah tersebut, tujuh di antaranya terjadi pada proyek yang dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Perusahaan pelat merah itu pun mencatat rekor terbanyak menimbulkan kecelakaan kerja.

Baca juga : Akibat Serentetan Kecelakaan Kerja, Waskita Karya Dijatuhi Sanksi

Masih ingatkah Anda? Sebuah mobil berisikan dua orang tertimbun tembok perimeter selatan Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 5 Februari lalu? Korbannya, Dianti Diah Ayu Cahyani Putri (24), akhirnya meninggal dunia setelah berhasil diselamatkan.

Ia meninggal akibat patah tulang, traumatik di leher, hingga nafas dan detak jantung yang tidak stabil.

Adapun akses perimeter tersebut merupakan bagian dari proyek Kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang digarap Waskita.

Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto kala itu menyebut kasus ini sebagai kegagalan bangunan.

Baca juga : Ambruknya Perimeter Bandara Soekarno-Hatta Dianggap Kegagalan Bangunan

Menteri PURP Basuki Hadimuljono bahkan telah memberikan rekomendasi kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, selaku end user dari proyek tersebut, untuk membongkar seluruh turap akses kereta bandara.

"Saya sudah kirim surat rekomendasi ke Menteri Perhubungan untuk bongkar semua temboknya," ujar Basuki kepada Kompas.com di Yogyakarta, Sabtu (17/2/2018).

Baca juga : Basuki Minta Semua Turap Akses Kereta Bandara Soekarno-Hatta Dibongkar

Petugas masih berupaya mengevakuasi mobil yang tertimpa reruntuhan tembok Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (6/2/2018) malam.Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Petugas masih berupaya mengevakuasi mobil yang tertimpa reruntuhan tembok Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (6/2/2018) malam.

Belum genap sepekan Basuki berbicara, tepatnya Selasa (20/2/2018) kemarin, lagi-lagi proyek yang digarap Waskita mengalami kecelakaan kerja.

Kali ini, salah satu bekisting pierhead pada proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu yang berada di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, ambruk.

Baca juga : Klarifikasi Waskita, yang Jatuh Bekisting Pierhead Bukan Tiang

Tujuh orang mengalami luka-luka dalam insiden ini dan harus dilarikan ke Rumah Sakit UKI Cawang.

Pemerintah pun kembali mengambil langkah lebih tegas. Kali ini, seluruh proyek dengan konstruksi layang atau elevated menggunakan alat berat dihentikan sementara pekerjaannya sambil menunggu hasil evaluasi dari tim independen.

Baca juga : Proyek-proyek Infrastruktur yang Dibekukan Sementara Mulai Hari Ini

Moratorium ini tak hanya berimbas pada proyek jalan tol, tetapi juga proyek mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT). Demikian halnya proyek jembatan yang memiliki bentang panjang.

Sebelum ini, Waskita juga telah dijatuhi sanksi atas lima kasus kecelakaan kerja. Namun, sanksi yang diberikan relatif ringan, yaitu hanya teguran dan diminta dilakukan perbaikan.

Baca juga : Akibat Serentetan Kecelakaan Kerja, Waskita Karya Dijatuhi Sanksi

Pertama, ambruknya dua unit crane berbobot 70 ton dan 80 ton pada proyek LRT Palembang, Agustus 2017. Akibat peristiwa itu, sejumlah rumah warga tertimpa dan menyebabkan penghuni di dalamnya luka-luka

Dua alat berat yang mengangkut girder (steel box) pembangunan Light Rail Transit (LRT) terjatuh menimpa rumah di zona 5 pembangunan LRT Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (1/8/2017). Balok girder (steel box) tersebut menimpa dua rumah warga dan mengakibatkan delapan orang luka ringan pada Selasa (1/8) dini hari. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc/17.ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI Dua alat berat yang mengangkut girder (steel box) pembangunan Light Rail Transit (LRT) terjatuh menimpa rumah di zona 5 pembangunan LRT Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (1/8/2017). Balok girder (steel box) tersebut menimpa dua rumah warga dan mengakibatkan delapan orang luka ringan pada Selasa (1/8) dini hari. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc/17.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau