Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raksasa-raksasa Properti yang Melirik Koridor Simatupang

Kompas.com - 15/02/2018, 11:05 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Dalam satu hingga tiga tahun ke depan, pasokan perkantoran di kawasan ini akan semakin bertambah. Ada The Sima yang dikembangkan PT Grage Trimitra Usaha yang bakal menyumbang area perkantoran baru seluas 60.000 meter pesergi.

Selain itu, ada pula Arkadia Tower G yang dikembangkan Wilsor Group dan Duta Putera Group yang akan menyumbang 30.000 meter persegi dan Beltway Office Park Tower 4 yang berkontribusi sekitar 30.800 meter persegi.

Pada 2020, diperkirakan akan ada Manhattan Square Tower 2 yang dikembangkan PT Sumber Mesin Raya. Untuk ketiganya, saat ini masih dalam tahap perencanaan.

Dengan penambahan yang signifikan, persaingan pun kian ketat.

Kendati riset Colliers International Indonesia  menyebut adanya koreksi harga sewa rata-rata untuk sektor perkantoran pada kuartal ketiga 2017, namun koridor Simatupang masih tetap menjadi yang lebih baik dibandingkan wilayah lain.

"Di Simatupang tercatat masih ada kenaikan 2 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, yaitu sekitar Rp 242.943/meter persegi/bulan," kata Senior Asociate Director Colliers Indonesia Ferry Salanto seperti dikutip Kompas.com dalam risetnya, Kamis (15/2/2018).

Kondisi kurang baik juga terlihat dari sisi penjualan area perkantoran strata title. Bahkan, pengembang harus sedikit menurunkan harga hingga 7 persen untuk mendongkrak penjualan mereka.

Saat ini, harga jual rata-rata untuk sektor perkantoran di wilayah itu sekitar Rp 33,6 juta per meter persegi atau turun 3,2 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Salah satu gedung perkantoran, Talavera, di koridor TB Simatupang, Jakarta Selatan.marqueeoffice Salah satu gedung perkantoran, Talavera, di koridor TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Sementara itu, pada sektor apartemen, persaingan ketat untuk segmen menengah atas juga bakal terlihat pada medio yang sama.

Selain BSDE dan Pakuwon, pengembang asal Jepang, Tokyuland, tengah merampungkan proyek apartemen mereka, Branz Tower.

Apartemen yang terdiri atas 381 unit itu dijual mulai dari Rp 5 miliar untuk tipe dua kamar tidur dan Rp 6 miliar untuk tipe tiga kamar tidur.

Selain itu ada juga The Izzara yang dikembangkan di atas lahan seluas 3,5 hektar. Hunian vertikal yang dikembangkan oleh pengembang yang sama pada proyek The Sima itu dipatok mulai dari Rp 3 miliar.

"Waktu kita buka 2015, awalnya kita tawarkan di harga Rp 21 juta/meter persegi, sekarang sudah mendekati Rp 40 juta per meter persegi," kata President Director PT Grage Trimitra Usaha Yogi Darmawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau