Pihak Toys R Us bakal mengambil langkah radikal pada Senin (4/12/2017) untuk mengusulkan sebuah proses bernama company voluntary arrangement (CVA).
CVA merupakan mekanisme yang memungkinkan Toys R Us mengatur dana dan operasionalnya sambil menikmati perlindungan dari kreditor mereka.
Langkah tersebut, yang memerlukan persetujuan sedikitnya 75 persen dari kreditor perusahaan, bakal membuat paling tidak 25 dari 105 gerai Toys R Us di Inggris gugur.
Baca juga: Bisnis Ritel Makin Suram, "Toys R Us" Bersiap Tutup 25 Toko
Fenomena tumbangnya ritel di Inggris memang telah diprediksi sebelumnya.
"Peritel pada tahun ini lebih paranoid daripada biasanya," cetus Keith Richardson, Kepala Bagian Ritel Lloyds Bank, seperti dikutip CNBC, Rabu (8/11/2017).
“Akan tetapi, tahun ini ada situasi yang mengganjal. Ada kegamangan yang membuat peritel sulit membuat perencanaan,” sambung Richardson.
Menurut British Retail Consortium, bisnis ritel di negeri Big Ben tengah merosot. Penjualan dalam toko non-makanan turun sebesar 2,9 persen dalam tiga bulan sampai Oktober lalu atau melorot 2,1 persen jika dibandingkan tahun lalu.
“Secara keseluruhan, daya beli konsumen telah menurun dibandingkan tahun lalu. Hal itu disebabkan percepatan laju inflasi yang menggerus keyakinan pembeli untuk megeluarkan uangnya,” ungkap Helen Dickinson, Chief Executive British Retail Consortium.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.