Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyerah, Raksasa Ritel Australia Ini Mau Tutup 300 Toko

Kompas.com - 26/11/2017, 09:00 WIB
Haris Prahara

Penulis

Sumber Herald Sun

KompasProperti – Perubahan lanskap ritel pun terus memakan korban. Kali ini, raksasa peritel pakaian asal Australia, Specialty Fashion Group telah mengumumkan rencana pada Selasa (21/11/2017) untuk menutup sedikitnya 300 toko beberapa waktu ke depan.

Mengutip Herald Sun, kelompok usaha di belakang Autograph, City Chic, Katies, Millers, Crossroads, dan Rivers ini mesti menutup gerainya akibat sengitnya persaingan dengan bisnis daring (online) dan juga lesunya daya beli konsumen.

Tren penurunan ritel memang mulai menjangkit Australia sejak pertengahan 2017.

Data dari Badan Pusat Statistik Australia (ABS) menunjukkan, penjualan ritel turun sebesar 0,6 persen pada Agustus, mengacaukan ekspektasi kenaikan 0,3 persen. Pada Juli lalu, hal serupa juga terjadi dengan penurunan sebanyak 0,2 persen.

Jika dianalisis, penurunan 0,8 persen pada Juli dan Agustus itu merupakan penurunan back-to-back terbesar sejak Oktober 2010.

Baca juga: Setelah Singapura, Giliran Ritel Australia Terguncang

Chairwoman Specialty Fashion Group Anne McDonald mengatakan, dari 1.019 gerai yang ada saat ini bakal menyusut menjadi sekitar 700 gerai dalam tiga tahun ke depan. Itu berarti terdapat satu penutupan di antara tiga toko.

Ilustrasi ritelmoodboard Ilustrasi ritel
Meskipun belum memberikan rincian lebih lanjut terkait lokasi toko mana saja yang ditutup, namun Anne telah mengatakan bahwa penutupan terbesar terjadi pada 2018 mendatang.

Lebih lanjut, pihak perusahaan enggan membocorkan nasib para karyawan terdampak. Akan tetapi, jika satu dari tiga gerai terkena penutupan maka diperkirakan setidaknya 1.000 orang terancam menganggur.

Dengan jumlah gerai beroperasi saat ini, Specialty Fashion Group diketahui mempekerjakan sekitar 5.000 orang.

Anne menegaskan, perusahaan mesti menelan pil pahit karena “kepercayaan konsumen semakin lemah yang memengaruhi jumlah penjualan di era ketatnya persaingan ritel konvensional dan daring”.

Ilustrasi ritelWilliam_Potter Ilustrasi ritel
"Rasionalisasi toko adalah fokus utama kami. Meskipun telah terjadi sejumlah kemajuan dalam mengoptimalkan portofolio toko, kami mengambil tindakan untuk lebih cepat memangkas jumlah gerai,” papar Anne.

Saham kelompok tersebut, yang sempat dibidik perusahaan investasi ternama asal Qatar pada awal 2017, telah mengalami penurunan lebih dari separuh dibandingkan tahun lalu.

Baca juga: 14 Tahun Beroperasi, Toko H&M Akhirnya Tumbang

Pada Oktober lalu, Specialty Fashion Group telah memperingatkan investor bahwa pendapatan mereka diperkirakan akan anjlok hingga setengahnya sampai Juni mendatang.

Ketidakstabilan kondisi perusahaan juga membuat sang Chief Executive Gary Perlstein pamit setelah 14 tahun memimpin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau