Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Ramah Lingkungan di Negara Penyumbang Emisi Terbesar

Kompas.com - 27/10/2017, 17:06 WIB
Aris F Harvenda

Penulis

YOKOHAMA, KompasProperti - Perubahan iklim yang ekstrem menjadi perhatian utama negara-negara di dunia. Oleh karena itu, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mencanangkan sebuah pakta atau perjanjian terhadap perubahan iklim dalam bentuk United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

Konvensi yang mulai aktif sejak 1995 ini menghasilkan beberapa perjanjian baru. Antara lain pada 1997 tercetus Kyoto Protocol. Protokol ini mengajak negara-negara berkembang untuk aktif mengurangi emisi rumah kaca selama periode 2008 – 2012.

Selain itu pada 2015, dalam konferensi di Paris, Perancis, UNFCCC mengeluarkan perjanjian Paris Agreement  yang membahas pengurangan emisi oleh negara-negara penyumbang emisi terbanyak di dunia. Caranya dengan melakukan berbagai inisiatif untuk mencapai target yang ditentukan sebelum 2020.

Kota bersih dan asriAFH Kota bersih dan asri
Jepang

Sebagai salah satu dari negara yang dimaksud, Jepang lebih dulu melakukan tindakan dan inisiasi sebagai bentuk pelestarian lingkungan hidup.

Baca juga : Tokyo Butuh Satu Generasi Jadi Smart City

Pemerintah Jepang menemukan sebuah kebijakan yang menarik. Seluruh warga diajak berkontribusi dalam pengurangan emisi.

Caranya, dengan menciptakan Eco Model Cities (EMC). Program tersebut bisa diikuti oleh berbagai kota di Jepang dengan syarat tertentu.

Masih dipenuhi dengan pohon sehingga terasa sejuk dan asriAFH Masih dipenuhi dengan pohon sehingga terasa sejuk dan asri
Ada pun karakteristik EMC sebagai berikut: 

- Revitalisasi kota menjadi lebih kompak dalam hal penggunaan sarana transportasi dan jalur pejalan kaki yang lebih banyak serta beragam (untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi).
- Perbaikan infrastruktur transportasi seperti LRT, MRT, dan mobil listrik.
- Perubahan struktur hunian atau perumahan agar mampu bertahan hingga 200 tahun dan memiliki desain yang hemat energi
- Penggunaan energi terbarukan yang semakin luas melalui tenaga surya, tenaga angin dan alternatif tenaga lain.

Baca juga : Jepang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Terbesar di Dunia

Kota Yokohama, JepangAFH Kota Yokohama, Jepang
Yokohama

Ada 82 kota mendaftar untuk menjadi EMC. Pada Juli 2008, pemerintah Jepang mengumumkan 13 kota yang layak menjadi leading cities, dalam proyek percontohan low-carbon society. Salah satu kota yang terpilih adalah Yokohama.

Sebagai kota kedua terbesar (berdasarkan jumlah penduduk), Yokohama sebenarnya telah melakukan inisiasi untuk lingkungan hidup sejak 2003. Cara yang diapakai adalah G30 Plan, yaitu mengurangi debit sampah hingga 30 persen.

Target tersebut dicapai 5 tahun lebih cepat dari jadwal (2010), berkat tekad pemerintah setempat dan dukungan seluruh warga Yokohama. Bahkan pada 2009, target tersebut mencapai 42,2 persen.

Baca juga : Dalam Delapan Tahun, Sepuluh Smart City akan Tumbuh di Asia

Tempat sampah dengan beragam warnaEx-Press Tempat sampah dengan beragam warna
Tak heran, tempat sampah yang tersebar di kota memiliki berbagai warna. Bahkan bisa mencapai 8 warna guna peruntukkan berbeda, antara lain untuk botol plastik, botol kaca, botol kaleng dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau