Tim ahli juga sepakat bahwa proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), belum mempertimbangkan aspek geologis Jakarta. Risiko investasi dari proyek juga perlu dikaji dan divalidasi setiap tahapannya.
Kalaupun reklamasi akan tetap dilanjutkan, maka yang harus diperhatikan adalah potensi peningkatan arus laut hingga 300 persen di beberapa titik.
Peningkatan itu berdampak pada potensi erosi sedimentasi. Implikasi dari kegiatan ini yaitu terhadap pelayaran, keamanan, dan ekosistem.
Kesimpulan
Sementara itu, di dalam kesimpulan, Tim Panel menyampaikan input berupa policy brief bertajuk Pengelolaan Kawasan Pesisir Jakarta.
Dalam policy brief tersebut, ada beberapa hal untuk menjawab pertanyaan terkait delapan risiko manajemen, meliputi asumsi yang menjadi dasar belum pasti, magnitude ekonomi dan dampak kegagalan, hingga tumpang tindih UU.
Selain itu, ada pula terkait manajemen bencana, peningkatan arus pasca-ekonomi, kedaulatan atas tanah baru, penanganan penyebab banjir, dan proses material dan pengambilan material.
"Perlu adanya validasi model hidrodinamika air dengna mempertimbangkan 13 sungai eksisting yang bermuara di Jakarta. (Serta) perlu adanya model sedimentasi-erosi dan perubahan garis pantai serta fluktuasi," tulis laporan ini.
Dalam kesimpulan juga disampaikan rencana solusi yang meliputi empat hal, yakni pengembalian reservoir hulu-hilir, pengembalian flood plain zone, penghentian pengambilan air tanah berlebihan dengan sistem perairan terintegrasi, serta kewenangan aturan yang harus dipaduserasikan antara konflik tata ruang, air tanah, dan tanggung jawab.