Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Sindang Heula dan 30 Jembatan Gantung di Banten Tuntas 2018

Kompas.com - 05/10/2017, 23:00 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Selain Bendungan Karian di Lebak, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga tengah merampungkan pembangunan Bendungan Sindang Heula di Kabupaten Serang.

Baca: Terbengkalai 3,5 Dekade, Bendungan Karian Dieksekusi pada Era Jokowi

Kedua bendungan tersebut merupakan proyek strategis nasional yang tertuang di dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Proyek Bendungan Sindang Heula menghabiskan anggaran senilai Rp 427 miliar. Proyek itu sudah mulai digarap sejak November 2015. Kini, progres konstruksinya telah mencapai 44 persen.

Bendungan Sindang Heula dibangun untuk menampung aliran Sungai Cibanten dengan volume tampungan total sebesar 9,26 juta meter kubik dan luas genangan 128,50 hektar.

"Bendungan ini akan mengairi daerah irigasi seluas 1.000 hektar," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (5/10/2017).

Bendungan Sindang Heula.Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Bendungan Sindang Heula.

Fungsi lain Bendungan Sindang Heula, menurut Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Ni Made Sumiarsih, yaitu menjadi salah sumber air baku dengan debit 0,8 meter kubik per detik bagi Kota Serang dan Kabupaten Serang serta sebagai sarana pengendalian banjir wilayah tersebut sebesar 900 meter kubik.

Selain itu, pada tahun ini, Kementerian PUPR juga menargetkan akan menyelesaikan rehabilitasi saluran primer pada Daerah Irigasi Cidurian sepanjang 11 kilometer yang mengairi 1.735 hektar lahan pertanian dengan anggaran Rp 17,9 miliar.

Kemudian rehabilitasi saluran primer pada Daerah Irigasi Pamarayan sepanjang 6,1 kilometer yang mengaliri 257 hektar lahan pertanian dengan anggaran Rp 11,2 miliar.

Jembatan CigeulisBiro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Jembatan Cigeulis

Jembatan Gantung

Basuki menambahkan, pada tahun 2017 dan 2018, pemerintah juga akan membangun 30 jembatan gantung di Banten. Pembangunan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat kepada masyarakat Provinsi Banten.

"Kami berharap Pemprov Banten bersama Pemerintah Kabupaten terkait dapat segera menetapkan daerah yang akan menjadi lokasi pembangunan jembatan gantung. Kita akan cek juga kesiapannya, seperti lahan," kata Basuki.

Jembatan Ranca WiruBiro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Jembatan Ranca Wiru

Pada 2015, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga telah membangun 10 jembatan gantung di Kabupaten Lebak, Banten yakni Jembatan Kolelet, Ranca Wiru, Leuwi Loa, Cisimeut, Cigeulis, Cidikit, Cicariu, Bojong Apus, Cihambali, dan Jembatan Cidadap.

Jembatan Gantung yang dibangun memiliki panjang antara 50-132 meter. Misalnya Jembatan Gantung Kolelet yang memiliki panjang 132 meter dengan lebar 1,7 meter.

Konstruksi bangunan atas menggunakan baja dan konstruksi bangunan bawah menggunakan beton. Jembatan ini sudah digunakan warga dari Desa Kolelet ke Desa Kembang maupun sebaliknya.

Jembatan Kolelet.Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Jembatan Kolelet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com