"Karena itulah kami membangun 3.700 unit dalam enam menara dengan nilai investasi 150 juta dollar AS," jelas Wu.
Tentu saja jumlah itu sangat besar. Dan Wu beserta perusahaannya sangat didukung oleh induk mereka.
Dengan mengantongi restu dari induk usaha, Wu bebas memanfaatkan dana investasi tersebut demi membangun properti sekaligus reputasi di Tanah Air.
Hal itu dibuktikan melalui pembelian secara kontan lahan seluas 4,8 hektar di Jl lapangan Tembak, Cibubur, Jakarta Timur, sebagai lokasi proyek apartemen perdana mereka Jakarta Living Star.
Alasan lainnya, tambah Wu, adalah siklus ekonomi global secara umum yang mengalami perlambatan, dan juga properti dalam bingkai khusus.
Tidak Vietnam
Bagi Datzo dan Wuzhou, proyek apartemen mereka di Indonesia merupakan yang perdana di luar China.
Wu dan Ma Rui pun sepakat, berinvestasi di Indonesia juga lebih baik ketimbang di negara Asia Tenggara lainnya macam Vietnam, Thailand, atau Filipina yang sama-sama sedang berkembang.
"Kami berinvestasi tak hanya mengutamakan besarnya pasar, melainkan juga stabilitas," kata Ma Rui.
Pengamat properti dan CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono memafhumi, alasan Wu dan Ma Rui.
Ho Chi Minh City, kata Hendra, sudah mencapai siklus properti yang hampir mencapai puncak dengan harga tinggi, untuk tidak dikatakan mahal.
"Sementara di sisi lain, penduduknya tidak sebanyak Jakarta dan kota-kota satelit lainnya," ujar Hendra kepada KompasProperti, Sabtu (16/7/2017).
Sedangkan harga properti di Jadebotabek sedang terkoreksi akibat kenaikan cukup signifikan pada kurun 2011-2015.
Karena itu, Datzo dan Wuzhou tak hanya membenamkan investasi di satu wilayah saja, mereka juga tengah mengincar kawasan lainnya.
Datzo, kata Wu, sedang membidik lahan di pusat Jakarta untuk lima bidang lahan. Masing-masing bidang seluas 30.000 meter persegi.
Sementara Wuzhou sudah pasang kuda-kuda dengan memiliki lahan seluas 150 hektar di kawasan Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.