Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bernardus Djonoputro
Ketua Majelis Kode Etik, Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP)

Bernardus adalah praktisi pembiayaan infrastruktur dan perencanaan kota. Lulusan ITB jurusan Perencanaan Kota dan Wilayah, dan saat ini menjabat Advisor Senior disalah satu firma konsultan terbesar di dunia. Juga duduk sebagai anggota Advisory Board di Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung ( SAPPK ITB).

Selain itu juga aktif sebagai Vice President EAROPH (Eastern Region Organization for Planning and Human Settlement) lembaga afiliasi PBB bidang perencanaan dan pemukiman, dan Fellow di Salzburg Global, lembaga think-tank globalisasi berbasis di Salzburg Austria. Bernardus adalah Penasehat Bidang Perdagangan di Kedubes New Zealand Trade & Enterprise.

Kota Layak Huni, "Legacy" Buat Anak Cucu Masa Depan

Kompas.com - 31/07/2017, 13:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHilda B Alexander

Maka, tidak berlebihan kalau para perencana seharusnya menempati posisi amat strategis, dan harus menjawab tantangan-tantangan tersebut.

Pasalnya, ada lebih dari 4,000 perencana kota di Indonesia, dengan sekitar 2,000 perencana bersertifikat dari Asosiasi Profesi Ikatan Ahli Perencana (IAP).

Tersebar hampir di semua kota Indonesia, para perencana secara profesional bertanggung jawab atas kualitas rencana kota di 520-an kota/kabupaten dan 34 provinsi.

Gerakan Kota Indonesia Layak Huni

Kalau Howard melalui bukunya To-Morrow: A Peaceful Path to Real Reform (1898) menggambarkan kota yang utopis tempat warga hidup secara harmoni, telah menjadi awal dari gerakan besar Garden City dan terciptanya garden-garden city di dunia. Maka, bagaimana dengan Indonesia kontemporer masa kini?

Perbaikan standar dan pedoman penyusunan rencana kota harus terus dikawal oleh kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) sebagian kustodian dari proses merencana. Namun, dengan esensi perencanaan itu berada di level lokal. Para perencana membangun kota-kota yang layak huni sesuai dengan prediksi kehidupan warga 30, 50 bahkan 100 tahun ke depan.

Tembok grafiti/mural, salah satu spot favorit bagi pengunjung Taman Kalijodo untuk berswafoto.KOMPAS.COM/Alek Kurniawan Tembok grafiti/mural, salah satu spot favorit bagi pengunjung Taman Kalijodo untuk berswafoto.
Perencanaan kota-kota baru, termasuk kota pusat pemerintahan, secara asal-asalan dan menafikan proses teknokratik yang benar, akan menjadi bencana pada masa depan. Padahal, bukan itu yang ingin kita kenalkan pada generasi anak cucu kita.

Gerakan Kota Indonesia Layak Huni mulai saya gagas sejak 2009 dengan mengawali Survey Index Persepsi Indonesia Most Livable City Index di IAP. Ke depan, menyusul berbagai gerakan Satu-Planner-Satu-RDTR akan mulai meluncur di beberapa kota termasuk Jakarta, Makassar dan Bandung.

Mari para perencana bergerak! Seperti Dream Theatre mengamini, "If I die tomorrow, I'd be alright. Because I believe that after we've gone, the spirit carries on!".

Salam Kota Layak Huni!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com