Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dialihkan ke Marunda, Biaya Bongkar Muat Batubara Melonjak 167 Persen

Kompas.com - 28/07/2016, 17:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Batu bara sebagai salah satu bahan bakar untuk memproduksi semen harus didatangkan dari sejumlah daerah.

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, misalnya, mendatangkan batu bara lewat Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara, untuk pabrik semen di Citeureup, Jawa Barat.

Sementara untuk pabrik semen di Palimanan, batubara didatangkan lewat Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat.

"Sayangnya, di Cirebon ini distop, ngga boleh lagi unloading coal di pelabuhan ini. Akhirnya batubara yang ke Palimanan harus dari Marunda," ujar Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Christian Kartawijaya saat Seminar Nasional Infrastruktur, Transportasi dan Logistik Nasional di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (28/7/2016).

Karena harus mendatangkan batu bara lewat Marunda ke Palimanan, kata Chris, bahan bakar yang dikeluarkan jadi lebih banyak.

Kenaikan biaya bongkar bahkan meningkat sampai 167 persen. Selain itu, karena pabrik-pabrik yang biasa bongkar-muat di Cirebon migrasi ke Marunda, pelabuhan kecil ini ikut sibuk.

"Ini jadi membuat waktu menunggu dan antrean semakin panjang. Lalu lintas juga jadi macet," kata Chris.

Ia mempertanyakan, dalam 30 tahun beroperasi di Pelabuhan Cirebon, Indocement tidak mengalami masalah dalam bongkar-muat batu bara.

Setelah pihaknya mencari tahu, ternyata penghentian ini disebabkan karena mulai banyak pabrik-pabrik selain Indocement yang bongkar-muat batu bara di Cirebon.

Sebagian besar, tidak melakukan prosedur bongkar-muat yang benar sehingga mendapatkan peringatan dari sisi Analisis mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

"Ini harus ada jalan keluar, kami ingin kerja sama dengan PT Pelindo (persero) untuk mengusulkan solusi supaya Cirebon bisa beroperasi lagi," jelas Chris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com