Vice President Sales PT Holcim Indonesia Tbk., Juhans Suryantan, memastikan kenaikan harga tersebut kepada Kompas.com, Selasa (30/9/2014). Menurut dia, kenaikan harga berlaku efektif sejak awal September 2014.
"Bukan hanya karena melemahnya rupiah yang membuat kami memutuskan menaikkan harga jual. Melainkan juga karena kendala kenaikan biaya tahun ini. Di antaranya peningkatan Tarif Dasar Listrik (TDL)," ujar Juhans.
Namun demikian, tambah Juhans, meski dihadapkan pada kendala kenaikan biaya tahun ini, Holcim Indonesia tidak akan merevisi target penjualan.
"Tahun ini kami tetap optimistis dapat mencapai target 9,1 juta ton semen terjual," tandasnya.
Untuk mendukung target penjualan tersebut, Holcim Indonesia menggenjot pembangunan terminal semen di Lampung. Fasilitas tersebut berada di atas lahan dengan luas sekitar 4,7 hektar dan memiliki kapasitas sebesar satu juta ton.
Terminal semen ini, menurut rencana, akan dilengkapi dengan berbagai alat berteknologi tinggi. Selain mudah dioperasikan, teknologi tersebut juga membuatnya hemat energi dan ramah lingngan.
"Pembangunan terminal semen ini untuk mempermudah distribusi," imbuh Juhans.
Selain pembangunan terminal semen, Holcim Indonesia juga membangun pabrik baru di Tuban yang terbagi dalam dua tahap pengembangan. Tuban I beroperasi kuartal I 2014 dan Tuban II dijadwalkan beroperasi penuh 2015.