Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi Investasi Infrastruktur Rp 1.870 Triliun, Jauh dari Target!

Kompas.com - 21/08/2014, 10:12 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur yang dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi, produktivitas dan daya saing Nasional akan terus dipercepat seiring tantangan ke depan yang jauh lebih berat. Tantangan tersebut adalah integrasi negara-negara Asia Tenggara dalam Pasar Tunggal dan Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Sayangnya, investasi infrastruktur masih jauh dari harapan. Hingga saat ini, realisasi investasi infrastruktur mencapai Rp 1.870 triliun. Sementara itu, target investasi yang dipatok senilai Rp 1.950 triliun untuk 2010-2014.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak, mengatakan hal tersebut dalam Forum Pimpinan Perusahaan BUMN 2014 yang diselenggarakan Forbes Indonesia dan Lippo Cikarang di Jakarta, Selasa (19/8/2014).

"Investasi infrastruktur harus ditingkatkan. Kita ini masih di bawah 5 persen terhadap Gross Domestic Product, sementara negara lain sudah mencapai 20 persen atau 30 persen," ujar Hermanto.

Oleh karena itu, lanjut Hermanto, Indonesia harus memacu investasi infrastruktur terutama jalan, baik express way (jalan tol), jalan nasional maupun jalan subnasional (kabupaten dan kota). Selama ini hanya jalan tol dan jalan nasional yang kondisinya kapasitas dan kualitasnya baik. Sementara itu, jalan dengan strata di bawahnya masih belum memadai.

"Ke depan pemerintah akan terus berupaya menyubsidi dengan memperbaiki jalan subnasional dan jalan di klaster-klaster khusus sebagai pusat pertumbuhan baru seperti Medan Metropolitan Area," tambah Hermanto.

Harus tuntas

Salah satu agenda infrastruktur penting bagi masa depan serta untuk meningkatkan daya saing adalah menuntaskan pembangunan Trans Jawa sepanjang 645 km, Trans Sumatera sebanyak 4 ruas yakni Bakauheni-Lampung, Palembang-Indralaya, Medan-Binjai, dan Dumai-Pekanbaru, serta Balikpapan-Samarinda dan Manado-Bitung.

"Ruas jalan-jalan tersebut direncanakan akan dikelola dengan penugasan khusus State Owned Enterprises (BUMN)," tandas Hermanto.

Target penyelesaian pembangunan ruas tol tersebut, kata Hermanto, dalam waktu lima tahun ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau