Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaca Strategi China di Daan Mogot

Kompas.com - 28/07/2016, 14:49 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Bandingkan dengan harga tanah di CBD Kuningan yang sudah bertengger di angka Rp 50 juta hingga Rp 70 juta per meter persegi, dan CBD Sudirman sekitar Rp 200 juta per meter persegi.

Karena itu, harga properti paling murah sudah berada di level Rp 2 miliar di CBD Kuningan, dan Rp 6 miliar di CBD Sudirman.

Mudah dimafhumi jika China Harbour pun lebih percaya diri mengembangkan kawasan hunian terpadu dan terjangkau bertajuk Daan Mogot City seluas 15 hektar di Daan Mogot.

Mereka mengakuisisi lahan di kawasan ini tahun lalu, dan juga telah memulai persiapan desain, perizinan, dan lain-lain yang masuk dalam tahap I pengembangan senilai Rp 4 triliun. 

"Dalam tahap I pengembangan ini, kami akan membangun 8 menara apartemen dengan patokan harga Rp 300 jutaan untuk tipe 24 meter persegi," ungkap GM Sales Marketing China Harbour Indonesia Ferry Thahir. 

Harga Rp 300 juta adalah batas psikologis yang bisa diakses kelas menengah-bawah Jakarta yang selalu pusing kepala dihadapkan pada harga rumah yang terus melambung.

Mereka tak memiliki variasi pilihan selain terpaksa membeli hunian yang jauh dari tempat bekerja dengan konsekuensi harus melakukan perjalanan ulang alik berjam-jam. 

"Karena itu, kami mencoba menawarkan apartemen dengan harga murah. Rencananya kami lepas ke pasar pada kuartal III-2016 setelah seluruh perizinan rampung," tandas Ferry.

China Harbour tak sendiri menggarap Daan Mogot. Ada nama lain yang ikut mengadu peruntungan di sini.

Antara lain, Pakuwon Group, Margahayu Land dengan 19 Avenue Apartment, Cakrawala Bumi Sejahtera dengan Point 8 Apartment, dan Cempaka Group dengan Green Park View.

Hendra memprediksi, kawasan Daan Mogot akan menjadi sentra hunian kelas menengah ke bawah yang makin diincar investor. 

"Apalagi sudah ada perbaikan yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap Kali Mookervart sehingga wilayah ini tidak banjir lagi. Sementara fasilitas umumnya seperti pusat belanja bisa dibangun di sini karena pasar sudah terbentuk," tandas Hendra.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com