JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah ruas jalan tol kembangan dan kelolaan PT Astratel Nusantara (Astratel) siap digunakan untuk mudik dan arus balik Lebaran 2016.
Direktur Astratel Wiwiek D Santoso memastikan hal tersebut saat pertemuan dengan media di Jakarta Selatan, Senin (30/5/2016).
Menurut Wiwiek, sejumlah ruas jalan tol tersebut adalah pertama, Tol Tangerang-Merak yang dioperasikan oleh anak usaha PT Marga Mandalasakti.
Jalan tol sepanjang 72,45 kilometer ini diprediksi akan mengalami peningkatan jumlah arus kendaraan sebanyak 10 hingga 15 persen dibanding hari biasa.
Jalan tol berikutnya adalah Seksi I dari Tol Jombang-Mojokerto atau kerap disebut Tol Mojokerto-Kertosono oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Tol ini dirancang sepanjang 40,5 kilometer yang terdiri dari empat seksi. Seksi I mencakup ruas Tol Jombang Barat-Jombang Utara, sudah beroperasi penuh.
Sementara Seksi II ruas Tol Mojokerto Barat-Jombang Utara dan Seksi III ruas Tol Mojokerto-Mojokerto Barat meski sudah bisa digunakan saat arus mudik dan balik Lebaran, namun belum bisa beroperasi penuh.
"Seksi II dan III bisa dipakai saat arus mudik dan balik Lebaran, namun belum penuh beroperasi. Kami berusaha untuk mempercepat pembangunannya agar para pemudik bisa melintasinya," jelas Wiwiek.
Sementara Seksi IV ruas Tol Jombang Barat-Kertosono masih dalam proses pengembangan dan ditargetkan beroperasi penuh pada Agustus 2016.
Total biaya konstruksi dan pembebasan lahan yang diperlukan dalam pembangunan ruas tol ini adalah masing-masing Rp 2,38 triliun dan Rp 485 miliar.
Jika sesuai target, ruas tol ini mulai bisa digunakan pada 2017. PT Marga Harjaya Infrastruktur harus merogoh koceknya hingga Rp 3,48 triliun untuk merealisasikan pembangunan ruas tol ini.
Selanjutnya, adalah ruas Tol Semarang-Bawen yang merupakan bagian dari Tol Semarang-Solo.
Menurut Wiwiek, peningkatan arus kendaraan yang melintasi ruas tol ini sebesar tiga kali lipat dibanding hari biasa.
Karena itu, pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif, di antaranya holiday service campaigne berupa penyediaan kursi pijat, layanan bengkel ringan dan layanan jalan tol (patroli) di tempat istirahat (TI).
Tol Semarang-Solo sendiri dirancang sepanjang 72,64 kilometer dan pembangunannya dibagi ke dalam lima seksi.
Jika Seksi I dan II sudah beroperasi secara penuh, Seksi III masih dalam tahap konstruksi. Namun begitu, kata Wiwiek, Seksi III ini tetap bisa digunakan saat arus mudik dan balik Lebaran 2016.
Adapun biaya yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan dan konstruksi masing-masing adalah Rp 927 miliar dan Rp 3,11 triliun.
PT Transmarga Jateng dipercaya menjadi BUJT dalam pembangunan ruas tol ini. Investasi yang ditanam senilai Rp 7,30 triliun.
Saat ini progres pembebasan lahan telah mencapai 64,76 persen dan progres konstruksinya sendiri baru 31,43 persen. Rencananya ruas tol ini akan bisa beroperasi seluruhnya pada 2019.
"Kami akan membuka Seksi III paling tidak satu jalur. Seksi III ini kami harapkan bisa dipakai mudik karena sesuai ramalan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia mengalami kemarau basah, jadi pembangunan dipercepat," papar Wiwiek.
Dia menargetkan Seksi III Jalan Tol Semarang-Solo bisa beroperasi tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.