Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia Strategi Sadiq Khan Atasi Krisis Rumah di London

Kompas.com - 08/05/2016, 00:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Sama dengan Jakarta sebagai acuan kota-kota di Indonesia, London di Inggris pun mengalami krisis perumahan.

Kebutuhan rumah di kota ini mencapai angka 100.000 unit per tahun. Sementara di sisi lain, harga rumah terus naik. Angka terakhir pada Desember tahun lalu, kenaikannya mencapai 9,7 persen. 

Meskipun wali kota anyar, Sadiq Khan, telah menempatkan perumahan sebagai program utamanya pada kampanye lalu, namun banyak orang meragukan, apakah ia bakal mampu mengatasi backlog itu.

Bagaimana kemudian Sadiq dan timnya bisa membalikkan keragu-raguan itu? 

Pada prakteknya, pada tahun-tahun Boris Johnson memimpin London, rumah yang mampu dibangun per tahun rerata hanya 23.840 unit.

Baru pada periode terakhir kepemimpinan Boris 2014-2015, jumlah rumah yang terbangun sedikit lebih tinggi yakni 26.860.

Namun, angka-angka tersebut bukan jaminan prestasi itu bakal terulang atau bahkan terlampaui oleh Sadiq. 

Wali kota muslim pertama ini punya jawabannya. Sadiq akan membentuk tim baru yang didedikasikan untuk mempercepat pembangunan rumah.

Rumah ini akan dibangun di daerah-daerah yang betul-betul membutuhkan. Karena itu, Sadiq mengutamakan survei kebutuhan rumah di setiap daerah di London, baik itu kebutuhan sewa maupun beli.

Jika kelak rumah ini terbangun, yang diprioritaskan adalah warga London. Sadiq akan menempatkan para londoners, sebutan untuk warga penduduk kota ini, di atas daftar penyewa maupun pembeli.

Sebanyak 50 persen dari total 80.000 hingga 100.000 unit yang dibangun akan dialokasikan sebagai rumah murah dengan harga terjangkau.

Sadiq akan menggunakan kekuasaannya sebagai wali kota untuk menghentikan praktek "membeli tanah dan mendiamkannya". Sebaliknya, dia akan memberikan "hak kepemilikan" kepada pembeli pertama dan penyewa lokal.

Dia juga akan mengakhiri skandal ribuan rumah yang sengaja "ditahan" untuk dijual kepada investor asing.

Program lainnya yang sudah disiapkan Sadiq adalah menyiapkan investasi lebih besar di sektor perumahan.

Dia akan menggunakan anggaran 400 juta poundsterling untuk anggaran rumah murah dan mendukung terbentuknya asosiasi perumahan agar 80.000 unit rumah baru per tahun dapat dibangun.

Kebijakan lainnya adalah "tanah untuk rumah". Sadiq akan menempatkan lebih banyak lahan yang dimiliki oleh badan-badan publik untuk dikembangkan menjadi perumahan rakyat.

Hal ini akan memungkinkan lebih banyak rumah yang akan dibangun ketimbang lahan tersebut dimanfaatkan oleh para pengembang yang selalu berorientasi profit.

Selanjutnya adalah konsep rumah sewa. Sadiq akan menciptakan bentuk baru dari perumahan yang terjangkau, dengan sistem sewa berdasarkan sepertiga dari pendapatan daerah rata-rata.

Dia menghindari sewa berdasarkan harga pasar. Ini merupakan bentuk baru dari kepemilikan, lebih terjangkau, dan memberikan warga penduduk kesempatan untuk menyimpan dana sebagai deposit.

Sadiq juga akan membangun sistem yang memungkinkan lembaga dan pemilik tanah untuk lebih bertanggung jawab dengan memberikan promosi jangka panjang.

Sebaliknya, kepada penyewa dan pemilik tanah yang berlaku buruk, dia akan mempermalukannya melalui pengaturan skema perizinan kepemilikan yang lebih ketat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com