LONDON, KOMPAS.com - Pertumbuhan pembangunan pencakar langit di kota London, Inggris, mencapai lebih dari 100 unit dalam waktu kurang dari satu tahun.
Menurut New London Architecture (NLA), jumlah tersebut akan bertambah menyusul rancangan baru sebanyak 119 gedung yang proposalnya telah diajukan sejak Maret 2015. Dengan demikian, total populasi pencakar langit yang diusulkan sebanyak 436 menara.
Dari total jumlah tersebut, 233 desain telah mengantongi persetujuan perencanaan tetapi belum memulai pengembangan. Sementara 114 rancangan lainnya sudah dalam tahap pra-aplikasi.
Survei NLA menemukan, proposal gedung-gedung tinggi yang diajukan untuk perencanaan sejak Maret 2015 mengalami kenaikan menjadi 94 unit dari tahun sebelumnya 72 unit.
Ketua NLA, Peter Murray mengatakan, gedung-gedung tinggi tersebut dapat diterima karena brada di tempat yang tepat dan terklasterisasi dengan baik.
"Sejumlah 436 gedung dalam pipa pengembangan merupakan angka yang signifikan. Namun dengan melemahnya pasar hunian, pembangunan tersebut harus dilihat lagi," imbuh Murray seperti dikutip dalam Architect's Journal.
Selain bertambahnya populasi pencakar langit, London juga bertumbuh dalam gedung dengan ketinggian 20 lantai dan lebih tinggi lagi.
Bagaimana dengan Jakarta?
Hingga akhir tahun 2015 lalu tercatat ada 13 pencakar langit dengan ketinggian di atas 200 meter.
Ke-13 gedung jangkung ini adalah Wisma 46 yang merupakan struktur tertinggi di Indonesia yang mencapai 261,9 meter.
Berturut-turut, posisi selanjutnya ditempati Raffles Hotel (253,3 meter), The Pakubuwono Signature (252 meter), Sinarmas MSIG Tower (245 meter), Menara BCA (230 meter), dan Keraton at The Plaza (225 meter).