JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati harga apartemen Pondok Indah Residences tak semahal apartemen-apartemen lainnya, namun ternyata masih menjadi pilihan kalangan berfulus tebal Jakarta.
Sejak ketiga menara Pondok Indah Residences diluncurkan pada 8 Juni 2014 untuk menara Kartika dan Maya serta 7 Maret 2015 untuk menara Amala, penjualannya telah mencapai rerata 80 persen atau masing-masing 90 persen, 90 persen, dan 60 persen.
Kenaikan harganya pun cukup signifikan yakni bisa sekitar 10 persen hingga 20 persen per tahun dengan posisi aktual sudah menembus angka Rp 52,3 juta per meter persegi.
Dengan kata lain, harga Pondok Indah Residences senilai Rp 3,4 miliar untuk unit terkecil 65 meter persegi, hingga Rp 8,9 miliar untuk unit terluas 174 meter persegi.
Jika dikomparasikan dengan mobil mewah, harga unit termurah Pondok Indah Residences setara dengan Lamborghini Murcielago 6.2l A/t bekas 2003, dan unit termahal setara Ferrari California T baru yang dipasarkan di Indonesia senilai 680.000 dollar AS atau Rp 8,9 miliar.
Meski bisa bisa disejajarkan dengan citra mobil mewah, namun menurut Direktur Marketing Pondok Indah Group Herman Widjaja, properti adalah barang investasi paling menguntungkan.
"Berbeda dengan mobil yang akan mengalami penyusutan nilai, properti justru investasi yang terus meningkat harganya. Properti adalah barang kebutuhan primer sekaligus instrumen investasi," tutur Herman kepada Kompas.com, Minggu (24/4/2016).
Tak hanya Metropolitan Kentjana yang memasok apartemen untuk kalangan tajir. Pengembang lainnya juga telah lama berlomba menyediakan apartemen dengan harga setara Lamborghini Aventador atau bahkan Rolls Royce Ghost Coupe per unitnya.
Sebut saja PT Ciputra Property Tbk dengan Raffles Residences, di koridor Satrio, Jakarta Selatan, PT Putragaya Wahana dengan Thamrin Nine Residences, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, atau Farpoint dengan The Hundred di Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Tak ketinggalan raksasa otomotif Indonesia, PT Astra International Tbk (AI), ikut menggarap pasar dengan ceruk terbatas (niche market) itu. Melalui kerjasama ventura dengan Hongkong Land, sayap bisnis properti AI yakni Astra Property, membentuk PT Brahmayasa Bahtera.
Mereka sepakat mengembangkan hunian vertikal luks bertajuk Anandamaya Residences di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, sebanyak 509 unit dalam tiga menara. Tak main-main, harga jual perdananya dipatok sekitar Rp 85 juta hingga Rp 87 juta per meter persegi.
Dengan demikian, jika unit terkecilnya saja seluas 131 meter persegi atau dua kamar tidur, maka konsumen harus merogoh pundi sekitar Rp 11,1 miliar.
Sedangkan unit terluas dengan tiga kamar tidur di kedua menara tersebut sekitar 174 meter persegi dan dihargai sekitar Rp 14,75 miliar. Unit terkecil dan terluas itu ada di Tower Two dan Tower Three dari Anandamaya Residence.
Harga-harga apartemen semi furnished tersebut nyaris serupa dengan harga mobil supermewah impor (completely built up) merek Lamborghini Aventador Lp 700-4 dan Rolls Royce Panthom.
Harga lebih tinggi dipatok untuk unit-unit pada Anandamaya One yang disebut sebagai luxury tower.
Unit terkecilnya sekitar Rp 18,9 miliar seluas 217 meter persegi atau nyaris senilai dengan Rolls Royce Ghost Coupe dan terluas sekitar Rp 87 miliar untuk dimensi 1.000 meter persegi (super penthouse).
Tutup atap
Saat ini, progres konstruksi ketiga menara tersebut sudah hampir rampung. Masing-masing telah tutup atap (topping off), dan memasuki tahap akhir konstruksi.
Baca: Terjual 80 Persen, Pondok Indah Residences Tutup Atap
Oleh karena itu, Wakil Presiden Direktur PT Metropolitan Kentjana Tbk berani menjanjikan serah terima kunci dan operasionalisasi Pondok Indah Residences mulai tahun depan.
"Kami menargetkan operasionalisasi menara Kartika dan Maya pada Juni 2017 dan menara Amala pada Maret 2018," kata Jeffri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.