Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Target Sejuta Rumah, Pemerintah Dorong Standardisasi Material Bangunan

Kompas.com - 02/03/2016, 19:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mempercepat pembangunan rumah dalam Program Nasional Pembangunan Sejuta Rumah. Salah satu caranya dengan mendorong industrialisasi di bidang perumahan.

“Untuk mewujudkan dan mencapai target Program Nasional Pembangunan Sejuta Rumah setiap tahunnya, diperlukan industrialisasi di bidang perumahan. Kami berharap hal ini bisa diwujudkan, sehingga program tersebut dapat tercapai,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (2/3/2016).

Syarif juga menyinggung tingginya harga jual perumahan baik subsidi maupun non subsidi yang dibangun para pengembang disebabkan tidak adanya standardisasi penggunaan bahan material bangunan.

Oleh karena itu, industrialisasi di bidang perumahan mesti diwujudkan agar pola pembangunan tidak berbeda di satu daerah dengan daerah lainnya akibat sudah terstandarisasi dengan baik.

“Apabila kita membangun rumah sekitar 70 persen biaya yang dikeluarkan berasal dari harga material bangunan. Adanya standarisasi bahan material bangunan mulai dari genteng, pintu, lantai serta dinding pra cetak maka rumah yang terbangun nantinya pun diharapkan bisa lebih murah,” tambah Syarif.

Untuk mendukung hal tersebut, Syarif meminta Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR meneliti tentang bahan bangunan yang mudah diaplikasikan dalam pembangunan perumahan.

Selain mudah, Syarif juga berharap Balitbang Kementerian PUPR bisa menemukan teknologi atau bahan bangunan yang memberikan keamanan dan kenyamanan bagi penguni rumah.

Selain dianggap dapat mempercepat realisasi Program Sejuta Rumah, industrialisasi di bidang perumahan, menurut Kepala Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR, Arif Sabaruddin, diperlukan untuk menjadi penyeimbang penggunaan sumber daya alam (SDA) bahan material yang kian lama bisa habis.

“Kami tengah menyusun pedoman ukuran modular untuk pembangunan rumah. Jika kita lihat saat ini pembangunan rumah susun dan rumah tapak masih dibangun tanpa adanya desain yang standar sehingga harganya berbeda-beda. Sedangkan hasil modular bangunan yang telah kami buat ternyata lebih murah dalam pembiayaan dan waktu pengerjaan,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara 'Online'

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara "Online"

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau