Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Indocement Memulai Pembangunan Rumah Instan Perdana

Kompas.com - 21/09/2015, 19:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) berkolaborasi dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengembangkan teknologi rumah pabrikasi sederhana, sehat, dan berkualitas atau disebut RISHA-Indocement.

Pembangunan perdana rumah berteknologi RISHA-Indocement ini akan dilaksanakan pada Selasa pagi (22/9/2015), di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Pembangunan perdana juga akan ditandai dengan pemasangan perdana panel RISHA-Indocement.

Teknologi RISHA-Indocement merupakan konsep rumah pabrikasi berbasis semen dengan menggunakan komponen pracetak  berukuran modular. Teknologi ini cocok digunakan untuk membangun rumah instan, sehat dan sederhana yang berkualitas serta terjangkau.

Komponen utama pendukung teknologi rumah instan ini adalah panel struktur utama, panel dinding dan kusen beton. Kombinasi dari komponen-komponen tersebut memungkinkan pembangunan satu unit rumah dilakukan dalam hitungan jam.

Seluruh pengendalian kualitas setiap komponen dilakukan di industri pabrikasi, sehingga setiap rumah yang dibangun memiliki standar kualitas yang sama. Teknologi ini sangat memungkinkan untuk menciptakan unit-unit produksi dalam skala kecil berbasis penduduk lokal.

Teknologi "knock down"

RISHA sejatinya merupakan sebuah penemuan teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dalam waktu singkat. Oleh karena itu, disebut sebagai teknologi instan, dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya.

Inovasi ini didasari oleh kebutuhan akan percepatan penyediaan perumahan dengan harga terjangkau dengan tetap mempertahankan kualitas bangunan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

Sebagaimana diketahui, pertumbuhan rumah baru setiap tahunnya sangat tinggi, yaitu mencapai 800.000 unit per tahun. Sedangkan sebagian besar yakni 70 persen kelompok masyarakat kita termasuk berpenghasilan rendah, dan cukup berat untuk mendapatkan rumah layak huni baik beli maupun sewa.

Pada sisi lain, muncul kekhawatiran kerusakan lingkungan akibat konsumsi bahan bangunan yang berasal dari sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan perumahan beserta infrastrukturnya. Hal ini tentu saja berbanding terbalik dengan kemampuan sumber daya alam untuk memulihkan kembali, artinya bila target penyediaan perumahan terpenuhi maka akan berdampak pada kerusakan lingkungan. Pada gilirannya, akan berdampak pada stabilitas kehidupan masyarakat.

Sementara untuk pengembangan RISHA, setiap komponennya sudah diperhitungkan untuk dapat digunakan pada fungsi beragam, seperti digunakan untuk pondasi, sloof, kolom, balok, kuda-kuda termasuk dinding.

Bahkan pada beberapa penerapan di lapangan komponen-komponen RISHA ini juga digunakan untuk pembangunan infrastruktur, seperti menara air, kanstin jalan, drainase jalan, jalur pedestrian, dan kebutuhan lansekap macam bangku, meja, prasasti, dan landasan helikopter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Hunian
Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Hunian
Lampaui Target, 'Marketing Sales' Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Lampaui Target, "Marketing Sales" Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Berita
Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau