Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruspin, Teknik Cerdas Konstruksi Bangunan Buatan Anak Negeri

Kompas.com - 28/11/2014, 18:13 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah wajib memenuhi kebutuhan masyarakat akan hunian. Untuk itu, diperlukan terobosan untuk mengurangi angka kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan rumah yang mencapai 15 juta unit lebih tahun ini.

Salah satu langkah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Badan Penelitian dan Pengembangan adalah mengeluarkan produk Rumah Unggul Sistem Panel atau Ruspin. Ruspin adalah pengembangan dari Risha, yaitu Rumah Instan Sederhana Sehat.

"Ruspin diharapkan mampu mempercepat pembangunan rumah sederhana, aman, dan terjangkau," ujar peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Rusli, kepada Kompas.com, Jumat (28/11/2014).

Rusli mengatakan, Ruspin dan Risha merupakan inovasi desain rumah yang berkaitan dengan rancangan teknologi konstruksi. Keduanya memiliki sistem bongkar pasang dengan komponen-komponen yang dibuat secara pabrikasi.

Menurut Rusli, Ruspin lebih unggul dibandingkan Risha karena menghilangkan simpul yang sulit untuk dibuat dan menggantinya dengan teknologi baru yang lebih mudah dipasang. Dia menambahkan, selain pemasangannya lebih cepat dibandingkan rumah konvensional, Ruspin sangat mudah aplikasikan, bahkan oleh orang awam sekalipun.

"Kami sudah coba menerapkan di perbatasan NTT dengan Timor Leste. Di sana, kami memberdayakan prajurit TNI untuk merakit rangka bangunan tipe 36 hanya dibutuhkan empat orang dan dalam tiga hari sudah selesai," tutur Rusli.

Dia menjelaskan, tidak lebih dari dua hari untuk mempelajarinya. Hari pertama, para prajurit TNI Zeni AD tersebut dibekali secara teori. Keesokan harinya, para prajurit itu memulai praktik membuat tulangan.

"Semua orang bisa, asalkan tetap ada pengawasan sampai beres," ujar Rusli.

Pada tahap percobaan awal tersebut, Rusli menyebutkan, baru dibuat empat unit. Kini, keempat unit tersebut sudah melewati tahap pembuatan rangka dan atap. Targetnya, dalam sebulan rumah-rumah itu sudah selesai dibangun.

Rusli menambahkan, untuk membuat Ruspin, komponen yang dibutuhkan juga lebih sedikit dibandingkan rumah konvensional. Dengan demikian, dari segi harga, Ruspin lebih murah. Meski begitu, harus dibuat dalam skala lebih besar.

"Perbedaan harganya tidak banyak kalau hanya bangun satu dua unit. Kalau bangun di atas 100 unit akan lebih cepat, harganya akan jauh lebih murah," tutur Rusli.

Selain sederhana dan cepat, rumah dengan inovasi Ruspin juga aman dari gempa. Rusli menjamin hal tersebut karena telah menguji cobanya.

"Waktu diuji full scale gempa, pada saat runtuh pertama, tidak langsung runtuh, komponen tetap memberikan perlawanan terhadap gaya. Kan konsep bangunan itu boleh rusak, tapi tidak boleh runtuh sehingga masih aman orang untuk proses evakuasi," papar Rusli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau