Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahan Gempa, Tawaran Paling Menarik dari Pengembang Jepang!

Kompas.com - 17/11/2015, 06:56 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Sudah bukan rahasia juga, bahwa Jepang adalah negara paling "akrab" dengan gempa, yang bahkan melebihi Indonesia. Hal itu membuat Jepang punya kode etik bangunan yang mewajibkan keamanan bagi penggunanya dari ancaman gempa.

"(Di Indonesia), bangunan tahan gempa sebenarnya bisa dipantau dari izin mendirikan bangunan (IMB) yang dikeluarkan pemerintah. Namun, yang terjadi, IMB lebih untuk menarik retribusi," kata peneliti geoteknologi dan paleoseismologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Eko Yulianto, seperti dikutip dari KOMPAS.com (12 Maret 2011).

Eko meminta pemerintah melakukan intervensi terkait keselamatan bangunan di Indonesia.

"Kebutuhan masyarakat akan rumah masih tergantung pengembang. Jadi, pemerintah harus melakukan intervensi kepada para pengembang. Mereka harus memberikan jaminan bahwa proyeknya bukan semata-mata bebas dari banjir, tapi juga aman dari gempa," kata Eko.

Tentu saja, teknologi anti-gempa untuk bangunan dari pengembang Jepang—misalnya, Tokyu Land dengan garapan antara lain BRANZ BSD—cocok untuk Indonesia. Karena berada di atas sejumlah lempeng aktif, Indonesia juga sama rawannya mengalami gempa seperti Jepang.

Ahli konstruksi Agus Sutanto mengatakan teknologi bangunan tahan gempa Jepang tetap bisa dibuat menjadi lebih ekonomis tanpa mengurangi prinsip ketahanannya terhadap gempa. Prinsip dasar konstruksi tahan gempa Jepang, lanjut dia, mampu meredam dampak guncangan dari pergerakan lempeng bumi itu.

Penerapannya, papar Agus, antara lain memakai material kayu yang memiliki kekuatan tarik, dapat dibongkar pasang (knock down), pengerjaan yang lebih presisi, serta perencanaan di pabrikasi dan menggunakan prinsip modul.

Dari keseluruhan prinsip dasar tersebut dapat dihasilkan sebuah adaptasi berupa barrataga yang memiliki pengikat-pengikat praktis—yang biasanya—terbuat dari beton untuk memperkokoh bangunan. Selain itu, ada kolom-kolom vertikal dengan jarak tiga meter, yang memperkuat fondasi bangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau