Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Konstruksi Membuat Pencakar Langit Semakin Menjulang dan Ramping

Kompas.com - 27/03/2015, 17:13 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com - Kaki langit Manhattan, New York, Amerika Serikat, semakin berbeda dibanding satu dekade lalu. Bangunan-bangunan tinggi mencakar angkasa terus bermunculan. Fungsinya pun bermacam-macam, ada apartemen, perkantoran, hingga perhotelan. 

Sejumlah pencakar langit baru tersebut dalam beberapa kasus tampaknya melawan gravitasi. Sebut saja SHoP Architects' 111 W. 57 St, Christian de Portzamparc's One57, Jean Nouvel's 53 W. 53rd St., dan Rafael Viñoly's 432 Park Ave.

Hal yang menarik dari struktur-struktur jangkung ini adalah dimensi eksentrik. SHoP Architects' 111 W. 57 St. misalnya, memiliki rasio lebar dan tinggi satu berbanding dua puluh tiga, sementara menara World Trade Center adalah satu berbanding tujuh. Beberapa struktur baru ini, terutama pada bagian atasnya, hanya memiliki satu unit per lantai.

Arsitek dan insinyur telah menyesuaikan perbaikan dalam baja dan beton bertulang yang memungkinkan pengembang membangun gedung dengan ketinggian melebihi Empire State Building. Hasilnya, saat ini adalah zaman keemasan bagi bangunan tinggi dan ramping.

Selama beberapa waktu yang lalu, terobosan teknologi telah memungkinkan pembangun untuk mengurangi proporsi elemen, misalnya struktur baja dan beton. Kini, bangunan dengan lebih banyak kaca, mulai menjamur. Meski bangunan terlihat mudah goyah, pada kenyataannya, terdapat kekuatan luar biasa. 

Sampai akhir abad ke-19, sebagian besar bangunan memanfaatkan dinding batu dan rangka besi. Sayangnya, material ini hanya bisa menopang sekitar 10 lantai.

Lalu, datanglah baja. Pencakar langit seperti Gedung Flatiron mampu melambung begitu tinggi karena mereka ditahan oleh kerangka dari balok baja pada struktur dasarnya.

Pada tahun 1930-an, kemajuan fabrikasi kaca, membuat batu tersingkirkan. Bangunan Mies van der Rohe pada tahun 1922 contohnya, mulai menggunakan tirai kaca.

Kemudian, selama tiga dekade terakhir, insinyur telah menemukan berbagai inovasi dalam alternatif bahan dan desain, terutama di bidang beton bertulang. Inovasi ini memungkinkan pengembang mengurangi ukuran kolom eksterior.

Leo Argiris, seorang pelaku rekayasa, desain dan perencanaan perusahaan Arup, mengatakan, tidak ada penemuan baru dalam evolusi beton bertulang. Menurut dia, inovasi terdapat pada serangkaian langkah-langkah dalam memastikan bahwa setiap materi yang digunakan berkualitas tinggi dan bahan-bahan ini dicampur dan dituangkan pada waktu yang tepat.

Sementara itu, kendala lain yang juga penting untuk dipertimbankan adalah bagaimana mengangkut warga ke lantai paling dari bangunan-bangunan tinggi ini. Gedung Park Avenue misalnya, yang memiliki 96 lantai, menempatkan banyak lift, akan menghabiskan ruang. Sementara lift yang sedikit akan membutuhkan waktu lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara 'Online'

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara "Online"

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau