Tak puas sampai di situ, Hongkong Land berencana membangun CBD Kemayoran di Jakarta Pusat, bersama Central Cipta Murdaya Group di atas lahan seluas 44 hektar. Proyek ini digadang-gadang membutuhkan investasi senilai Rp 80 triliun.
CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, mengatakan, kehadiran perusahaan sekelas Hongkong Land dan China Sonangol, semakin memperkuat tahbis Jakarta sebagai destinasi investasi properti utama dunia.
"Padahal, kurun lima tahun lalu, secara tradisi, perusahaan investasi ataupun pemain properti dari Hongkong dan China daratan hampir tidak pernah tertarik untuk investasi properti di Indonesia, mereka lebih cenderung membawa modal ke China daratan," ujar Hendra.
Akan tetapi, lanjut Hendra, orientasi berubah. Dalam tiga tahun terakhir justru investor Hongkong, dan China yang semakin agresif, menyusul kehadiran investor asal Jepang dan Korea. Sementara investor regional dari Singapura, dan Malaysia, tidak menunjukkan minat lebih tinggi.
"Tentu mereka melirik Indonesia, khususnya Jakarta, karena kenyataan bahwa pangsa pasar menengah sangat besar dan potensial. Selain itu, berinvestasi properti di China juga sudah mulai jenuh dengan harga properti yang terlalu tinggi. Tapi, yang paling utama adalah properti China sudah bubble," urai Hendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.