Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Lima Kawasan Paling Diincar Investor!

Kompas.com - 28/12/2015, 18:19 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak dimungkiri, orientasi pengembangan properti saat ini mengikuti pembangunan infrastruktur. 

Dalam tiga tahun terakhir, beberapa kawasan di lokasi pembangunan infrastruktur menjadi incaran investor dan pengembang.

Hasil riset Leads Property Indonesia menunjukkan hal itu. Dalam riset tersebut, tercatat beberapa kawasan yang mengalami perkembangan signifikan, pra, saat, dan pasca dibangunnya proyek-proyek infrastruktur seperti jalan tol, mass rapid transit (MRT) ataupun light rail transit (LRT).

Namun, dari sekian banyak wilayah yang dipantau, ada lima kawasan yang menjadi primadona dan senantiasa didapuk sebagai pilihan utama investor dan pengembang. 

Kawasan tersebut adalah central business district  (CBD) Jakarta yang mencakup CBD Sudirman, Thamrin, Kuningan-Gatot Subroto, Koridor TB Simatupang, kawasan Tangerag Selatan mencakup BSD City, Alam Sutera dan Gading Serpong, Cikarang, dan Puri Indah.

Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha Tol JORR ruas W2 ruas Ulujami-Kebon Jeruk (ke arah kiri) sudah siap difungsikan.
Dari lima kawasan tersebut, central business district (CBD) Jakarta memang tak terkalahkan. Kawasan ini menawarkan prestise sekaligus "nilai tukar" tertinggi dalam konstelasi bisnsi dan industri properti.

Sementara empat kawasan lainnya diyakini memiliki peluang besar untuk lebih tumbuh dan berkembang.

CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, menuturkan, dilihat dari lokasi, potensi pertumbuhan di lima kawasan tersebut sangat positif.

Beberapa hal yang mendukung kawasan tersebut memuncaki daftar pilihan adalah terdapatnya perbaikan infrastruktur maupun penambahan infrastruktur baru.

"Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang diprediksikan membaik sehingga mendukung business climate yang lebih baik juga merupakan salah satu stimulan," tambah Hendra kepada Kompas.com, pekan lalu.

KOMPAS/PRIYOMBODO Aktivitas pekerja di proyek pengeboran terowongan untuk angkutan massal cepat (Mass Rapid Transit/MRT) di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/10). Saat ini pengeboran telah mencapai jarak sekitar 120 meter menuju stasiun Senayan.
Pembangunan infrastruktur ini akan menggerakkan roda ekonomi yang pada gilirannya meningkatkan daya beli serta permintaan properti.

Di lokasi- lokasi tersebut, Hendra melanjutkan, pasokan (supply) properti mengalami pertumbuhan sebesar 15 persen hingga 20 persen per tahun.

"Sedangkan segmen permintaan (demand) berpotensi naik sebesar 5 persen per tahun," sebut Hendra.

Sementara untuk segmen harga lahan, potensi peningkatannya diproyeksikan berkisar antara lima persen hingga sepuluh persen per tahun. 

Moderatnya kenaikan harga lahan ini dipicu kondisi pasar yang masih dalam kurva melambat. 

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meninjau Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (30/12/2013). JLNT sepanjang 3,4 kilometer yang terdiri dari tiga paket proyek pembangunan, yaitu Jalan Casablanca, Prof Dr Satrio, dan KH Mas Mansyur, resmi dibuka hari ini. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Adapun harga lahan aktual di lima kawasan tersebut:

1. CBD Jakarta

a. CBD Kuningan-Gatot Subroto Rp 65 juta-Rp 125 juta per meter persegi
b. CBD Thamrin Rp 100 juta-Rp 150 juta per meter persegi
c. CBD Sudirman Rp 150 juta-Rp 300 juta per meter persegi (Baca: CBD Sudirman, Lokasi Bisnis Nomor Wahid di Indonesia)


2. Koridor TB Simatupang

Jalan TB Simatupang-Jalan Kartini, harga lahannya mencapai kisaran Rp 25 juta-Rp 35 juta per meter persegi. (Baca: Bintang Masih Bersinar di Koridor Simatupang)

3. Tangerang Selatan

Kawasan Tangerang Selatan yang mulai tumbuh sejak medio sepuluh tahun lalu menyeruak sebagai salah satu destinasi investasi masa depan.

Berbagai pengembangan properti perumahan, komersial industri dan berbagai fasilitas penunjang mendorong Tangerang Selatan masuh daftar lima kawasan yang pantas diburu.

Harga lahan aktualnya telah menembus angka Rp 15 juta hingga Rp 30 juta per meter persegi. (Baca: Permintaan Properti Tinggi Bikin Harga Tanah di Tangsel Tak Terkendali)


Dok Lippo Cikarang Lippo tetap menyiapkan proyek Orange County seluas 322 hektar. Proyek ini dipersiapkan sebagai proyek berkesinambungan di Koridor Timur Jakarta untuk menyatukan ribuan usaha di area segitiga emas kawasan industri Cikarang, yaitu Lippo Cikarang, Jababeka, dan Delta Mas.
4. Cikarang

Agresifnya pengembang kakap macam PT Lippo Cikarang Tbk, PT Jababeka Tbk, dan PT Cowell Development Tbk serta nama-nama besar lain yang mengembangkan kawasan industri turut berkontribusi mendongkrak harga lahan di kawasan ini.

Leads Property Indonesia mencatat harga lahan di sekitar Cikarang mencapai level Rp 6 juta hingga Rp 10 juta per meter persegi. (Baca: Lagi, Investor Jepang Bangun Apartemen di Cikarang)

5. Puri Indah

Pasca pengoperasian JORR seksi Barat (West), kawasan ini menjadi lebih terbuka. Raksasa-raksasa properti pun bertarung memperebutkan kawasan ini sebagai ladang garapan menggiurkan.

Tersebutlah nama-nama macam PT Ciputra Property Tbk, PT Lippo Karawaci Tbk, Keppel Land, dan tak lupa PT Antilope Madju Puri Indah sebagai "tuan rumah" yang mengoleksi lahan terbesar di Sentra Primer Baru Barat (SPBB).

Saat ini, harga lahannya mencapai level Rp 20 juta hingga Rp 35 juta per meter persegi. (Baca: Koridor Simatupang Punya Saingan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com