Jadi, berdasarkan angka tersebut, pembangunan rumah MBR oleh REI per September 2015 diperkirakan hanya mencapai 50.000 unit.
Alasan keenam, sumber pembiayaan senilai Rp 80,3 triliun. Bila benar-benar terbangun 513.000 unit, berarti sudah ada dana yang mengalir ke sektor perumahan sekitar Rp 40 triliun. Ini sangat tidak mungkin mengingat sumber pembiayaan hingga saat ini masih belum jelas.
Bandingkan dengan angka realisasi pembiayaan KPR oleh BI untuk MBR dari Januari hingga September tahun ini hanya Rp 10 triliun.
"Sangat tidak masuk akal ada lonjakan pembangunan rumah sepanjang 2015 di tengah anjloknya pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan KPR, dan kredit konstruksi serta melemahnya bisnis perumahan," tutur Panangian.