Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Jokowi Bangun 513.000 Rumah Dinilai Hanya Omong Kosong

Kompas.com - 22/10/2015, 16:59 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Jadi, kesimpulannya berdasarkan tren pertumbuhan kredit perumahan tahun 2015, maka jumlahnya lebih sedikit ketimbang capaian tahun 2014.

Alasan ketiga, lanjut Panangian, KPR dan kredit pemilikan apartemen (KPA) yang dikucurkan bank sepanjang Januari-Agustus 2015 hanya senilai Rp 25 triliun. Bila diasumsikan total KPR untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) adalah 40 persen dari jumlah tersebut, KPR/KPA untuk pembangunan rumah MBR sama dengan 40 persen dikali Rp 25 triliun, hasilnya hanya Rp 10 triliun.

Bila 72 persen pembeli menggunakan KPR, jumlah rumah terbangun semuanya hanya 154.000 unit.

Alasan keempat, jumlah pembangunan rumah MBR adalah 60 persen dari target satu juta rumah atau sekitar 600.000 unit. Sebagian besar dibangun oleh pengembang swasta yang tergabung dalam Real Estat Indonesia (REI) dengan memanfaatkan fasilitas KPR fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang hingga September 2015 hanya mencapai Rp 5,1 triliun dengan angka 76.000 unit.

Bila diasumsikan bahwa pembangunan rumah MBR melalui FLPP adalah 50 persen, pembangunan semua rumah MBR pada kurun waktu yang sama hanya sekitar 152.000 unit. 

Alasan kelima, mengingat pengembang swasta anggota REI yang paling banyak berkontribusi dalam pembangunan rumah MBR, dapat dijadikan indikator bahwa realisasi per Juni 2015 adalah 24.400 unit. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com