Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

REI Bantah Kontribusi Membangun Satu Juta Rumah Masih Rencana

Kompas.com - 20/10/2015, 21:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - DPP Real Estat Indonesia (REI) membantah pernyataan kontribusi asosiasi pengembang dalam Program Nasional Pembangunan Satu Juta Rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) masih sebatas rencana.

Bantahan tersebut dikemukakan Sekretaris Jenderal DPP REI, Hari Raharta Sudrajat, kepada Kompas.com, sesaat sebelum Temu Anggota Tiga DPD REI DKI Jakarta-Jawa barat-Banten, di Bekasi, Selasa (20/10/2015). 

Menurut Hari, hingga September 2015, pengembang sudah memberikan kontribusi sebanyak 138.000 unit rumah dari total target 250.000 unit terbangun. Dia mengakui, memang belum seluruhnya terbangun dan siap huni, namun sudah dalam proses realisasi.

"Ada yang masih dalam tahap perizinan, pembebasan lahan, dan sudah dalam proses pembangunan. Itu bisa dilihat dari tingkat penyerapan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang sudah mencapai Rp 5,1 triliun. Dari total nilai FLPP tersebut, ada yang merupakan bagian kami," jelas Hari.

Program Nasional Pembangunan Satu Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah memang lebih banyak dibebankan kepada pengembang swasta. Dalam perjalanannya, banyak kesulitan yang ditemui, terutama terkait perizinan pembangunan. Alhasil, mereka belum memberikan kontribusi nyata dalam pemenuhan kewajiban membangun Satu Juta Rumah.

Direktur Perencanaan Pembiayaan Perumahan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Poltak Sibuea menuturkan, beberapa organisasi pengembang yang ikut dalam program tersebut, antara lain REI dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi).

Poltak mengungkapkan, bahwa kontribusi REI dan Apersi ternyata baru sebatas menyerahkan data-data perencanaan pembangunan. Mereka belum merealisasikan pembangunan rumah.

"Kami meminta data dari mereka dan kami kumpulkan bagaimana kesiapan pengembang dan asosiasi. Dari REI dan Apersi menyanggupi, (katanya) anggota mereka mau bangun tahun ini sekian unit. Nah, begitu kami jajaki ternyata (angka) itu baru ada pada tahap rencana, mau pembebasan tanah, terkendala soal izin. Jadi, angka yang mereka ungkapkan selama ini bukan rumah yang terbangun," papar Poltak kepada Kompas.com, Selasa (12/10/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau