Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMF Tambah Pinjaman Rp 500 Miliar untuk BTN

Kompas.com - 22/09/2015, 09:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF kembali mengucurkan pinjaman sebesar Rp 500 miliar kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN, untuk mendukung Program Nasional Pembangunan Sejuta Rumah.

Dengan demikian total pinjaman yang telah disalurkan SMF kepada BTN sepanjang tahun 2015, menjadi Rp 2 triliun. "Angka tersebut menunjukkan bahwa SMF sangat mendukung pembangunan sejuta rumah," kata Direktur Utama PT SMF, Raharjo Adisusanto melalui keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (21/9/2015).

Raharjo menuturkan, untuk dana Program Nasional Pembangunan Sejuta Rumah tidak semuanya bisa berasal dari pemerintah. Untuk itulah peran SMF diperlukan. Selama ini, SMF berperan dalam pemberian pinjaman dana jangka panjang kepada penyalur KPR, utamanya Bank BTN.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, karakteristik masyarakat menengah ke bawah memerlukan angsuran yang terjangkau dan jumlahnya tetap. Hal tersebut dapat dicapai dengan dua hal, yakni dana jangka panjang sehingga angsurannya terjangkau dan tingkat bunganya yang tetap sehingga angsurannya tetap atau tidak bertambah.

Untuk kedua hal tersebut, SMF memberikan pinjaman jangka panjang dengan bunga tetap. Sehingga ke depannya peran SMF dalam program Satu Juta Rumah akan semakin signifikan. Total penyaluran pinjaman yang telah disalurkan SMF kepada BTN termasuk BTN Syariah sampai dengan Agustus 2015 adalah sebesar Rp 8,5 triliun, dengan serapan sebesar Rp 4,5 Triliun. Pinjaman kepada BTN merupakan angka terbesar dari keseluruhan pinjaman kepada bank-bank yang dibiayai oleh SMF.

Sementara itu, Direktur Bank BTN Iman Nugroho Soeko, menyambut positif prakarsa SMF untuk turut mendukung pembiayaan perumahan bagi masyarakat menengah bawah. Kerjasama BTN-SMF selama ini merupakan kerjasama antar kedua BUMN dalam mendukung program Sejuta Rumah.

Hingga saat ini, angka kebutuhan rumah untuk masyarakat belum terlihat adanya penurunan namun justru sebaliknya, semakin bertambah. Artinya terjadi kesenjangan antara ketersediaan rumah dengan kebutuhan rumah di pasar.

"Pembiayaan ini semoga dapat menjadi salah satu solusi untuk membantu memecahkan masalah perumahan di Indonesia," sebut Nugroho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau