Himawan menilai Jakpro memiliki kompetensi di bidang properti. Sebelum kesepakatan kerjasama diteken, Perumnas telah melakukan diskusi dengan Jakpro selama sebulan untuk membahas pengembangan Kemayoran. Dalam menindaklanjuti kerjasama ini, Perumnas akan mengembangkan lokasi seluas 22 hektar. Sebanyak 14,4 hektar belum dibebaskan sejak tahun 1990-an.
Sementara itu, bagi para warga yang sudah tinggal di sana akan ditampung dalam rumah susun, baik rusun sewa maupun milik. Pasalnya, di lahan seluas 8 hektar sudah terbangun rusun tua dan kondisi fisiknya kurang baik, bahkan membahayakan. Untuk itu, berdasarkan hasil rapat, Perumnas juga akan melakukan peremajaan rusun.
"Kami sedang buat rencana peremajaan. Saat ini sedang berdiskusi dengan warga agar mereka dapat unit pengganti tanpa menambah biaya," jelas Himawan.
Dia menambahkan, di kawasan ini akan dibangun 40 menara yang terdiri dari 10 menara rusunawa, 20 menara rusunami, dan 10 menara apartemen sederhana milik beserta fasilitas penunjang lainnya. Total hunian yang akan dibangun adalah 18.000 unit.
Himawan memprediksi, jika dalam satu unit berisi empat jiwa, maka total penghuni kawasan tersebut adalah sekitar 72.000 jiwa. Karena jumlahnya besar, Perumnas akan membangun prasarana komplek hunian terpadu dengan sarana bermain, olahraga, pusat belanja, dan transportasi.
Untuk sarana transportasi, Himawan mendapatkan informasi dari Jakpro, bahwa akan ada moda transportasi baru yakni kereta api ringan atau light rail transit (LRT). Nantinya, stasiun LRT akan berada di dekat kawasan yang dikembangkan ini.