Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekasi di Mata Mantan Kepala Tim Toyota F1 Racing

Kompas.com - 07/08/2015, 21:10 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Karena pengembangan Sakura Regency 3 dikerjakan oleh sesama pengembang Jepang yang menjalin kerjasama dengan pengembang lokal. Kami merasa lebih percaya diri bekerjasama dengan mereka. 

Mereka (Tokyu Land) punya pengalaman lebih banyak dari kami. Sementara Haka adalah pengembang lokal yang memahami pasar properti di Bekasi, potensi pasarnya, proses perizinannya atau aspek legalnya, serta pengelolaan lahannya. Lagipula aset lahan mereka ada di Bekasi yang kami bidik sebagai wilayah garapan. 

Adakah kesulitan yang ditemui saat Toyota Housing Corporation memulai proyek hunian tapak perdana di Bekasi?

(Menghela nafas). Kesulitan tidak ada. Kami datang ke Indonesia untuk mentransfer teknologi konstruksi yang kami punya. Hanya, ketika akan memulainya kami dihadapkan pada peraturan mengenai penggunaan tenaga kerja asing (TKA) berbanding tenaga kerja Indonesia (TKI) yang sebelumnya 1:5, menjadi 1:10.

Dengan aturan seperti itu, bagaimana kami bisa mentransfer teknologi? Padahal kami ingin membawa para ahli konstruksi dari Jepang sebanyak mungkin agar transfer teknologi berlangsung lebih cepat.

Sementara mengenai aspek perizinan, kami sebagai perusahaan asing, tetap akan memegang komitmen untuk memenuhi semuanya. Kami harus tahu diri, karena kami berbisnis di luar Jepang.

Bagaimana kinerja properti perdana Axia South Cikarang?

Saat ini, tingkat hunian Axia South Cikarang sudah mencapai 94 persen. Ini juga merupakan bukti bahwa pasar Bekasi sangat potensial. Perlu dicatat, Axia South Cikarang merupakan apartemen servis pertama yang ada di wilayah ini.

Para penyewa didominasi pekerja asing, selain dari Jepang, juga Tiongkok, Korea Selatan, dan pasar lokal sendiri, terutama manajer level menengah (middle level manager). 

Sementara, dalam menggarap perumahan Toyota Housing Model, THI menyiapkan dana senilai Rp 35 miliar di luar nilai akuisisi lahan. Ada pun harga yang dipatok sekitar Rp 1,5 miliar hingga Rp 1,7 miliar dengan unit tipikal 132/112 meter persegi


Baca juga: Tawarkan Teknologi, Raksasa Jepang Perkuat Eksistensi di Bekasi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com