Melalui anak usaha PT Ciputra Surya Tbk., pengembang ini bekerjasama dengan PT Yasmin Bumi Asri, membentuk joint operation (JO) Ciputra Yasmin membangun CitraLand City Losari Makassar.
Bukan sembarang proyek properti, melainkan kawasan pertumbuhan baru yang digagas untuk menstimulasi, dan mempercepat peningkatan perekonomian, pembangunan kawasan, dan juga mendekonsentrasi pusat bisnis dan keuangan ke Kawasan Timur Indonesia.
"Batasan teknis itu terkait hasil wave study, dan bathymetric study," jelas Harun kepada Kompas.com, Selasa (23/6/2015).
Harun menambahkan, penyempurnaan rancangan induk dilakukan oleh arsitek dan perancang profesional asal Singapura. Dalam hal ini, PT Ciputra Surya Tbk menunjuk DP Architects sebagai arsitek sekaligus pembuat rancangan induk CitraLand City Losari Makassar.
Konsep awal sama sekali tidak berubah, karena terkait dengan filosofi pengembangan proyek ini. Harun menekankan, perubahan hanya pada masalah teknis, dan penyesuaian dengan dinamika pasar.
CitraLand City Losari Makassar akan dikembangkan di atas lahan reklamasi seluas 107 hektar sebagai bagian dari megaproyek Center Point of Indonesia (CPI) berdimensi 157 hektar. Harun menghitung, estimasi gross development value (GDV) CPI senilai Rp 30 triliun.
"Nilai GDV tersebut di luar reklamasi. Untuk pembangunan reklamasinya saja kami perkirakan sekitar Rp 3,5 triliun," ungkap Harun.
Ciputra World Makassar
Rencananya, seluas 60 hektar di dalam area CitraLand City Losari Makassar, akan didedikasikan sebagai pusat bisnis atau central business district (CBD) baru Makassar.
Harun memastikan akan memulai pembangunan CWM pada 2018 mendatang setelah proses reklamasi rampung. Saat ini CWM masih dalam perencanaan desain.
Di lahan selebihnya, jelas Harun, bakal direalisasikan kawasan modern terintegrasi yang terdiri dari area permukiman dan area komersial (pusat belanja, hotel, apartemen, perkantoran, dan lain-lain), perguruan tinggi, taman rekreasi, taman lingkungan, dan marina.
Untuk diketahui, PT Ciputra Surya Tbk sejatinya merupakan salah satu pengembang yang digandeng PT Yasmin Bumi Asri selaku pemenang tender investasi pembangunan CPI.
Terkait dipilihnya PT Ciputra Surya Tbk yang digandeng untuk membentuk JO Ciputra Yasmin ialah karena proyek ini berskala besar dengan tantangan yang kompleks.
Penanggung Jawab Kawasan CPI Soeprapto Budisantoso menjelaskan, proyek CPI sendiri merupakan bagian dari rancangan induk Kawasan Bisnis Global Terpadu seluas 1.000 hektar.
Berdasarkan perjanjian kerja sama (PKS) antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan dan PT Yasmin Bumi Asri, sekitar 50 hektar lahan reklamasi tersebut akan diserahkan kepada Pemprov Sulsel dari total keseluruhan pengembangan kawasan CPI seluas 157 hektar.
"Di area yang merupakan bagian Pemprov Sulawesi, akan dibangun wisma negara, masjid agung, dan taman museum. Tanggung jawab kami hanya menyerahkan lahan reklamasi siap bangun," tandas Harun.