Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Oleng, Bekasi Fajar Lirik Sektor Perhotelan

Kompas.com - 15/06/2015, 17:27 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Diliriknya sektor perhotelan oleh PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk, bukan tanpa pemicu. Yoshihiro Kobi, sebagai pemuncak perseroan, sudah mencium gejala perlambatan ekonomi sejak akhir tahun lalu. 

Menurutnya, isyarat perlambatan tersebut terlihat dari sepinya pembelian lahan kawasan industri di MM2100, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, sebagai portofolio andalan PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. 

"Saya mengakui, lesunya ekonomi yang terjadi sejak kuartal terakhir 2014 berdampak signifikan terhadap industri. Ada banyak perusahaan yang sebelumnya tertarik berekspansi kemudian menundanya," tutur Kobi, kepada Kompas.com, usai seremoni peletakan batu pertama pembangunan Enso Hotel, Senin (15/6/2015). 

Sebaliknya, lanjut Kobi, sektor perhotelan justru menawarkan investasi yang menarik. Pasalnya, kebutuhan demikian tinggi sementara pasokan hotel representatif sangat terbatas. Terutama hotel yang dapat memenuhi kebutuhan pasar yang sebagian besar merupakan ekspatriat Jepang dan middle level manager domestik yang bekerja di kawasan industri MM2100.

"Jumlah ekspatriat dari Jepang yang dominan seiring jumlah perusahaan yang beroperasi di MM2100 sebanyak 34 persen dari total 174 perusahaan," ungkap Kobi.

Mempertimbangkan angka potensial ini, perseroan pun menangkapnya sebagai kans yang menjanjikan untuk digarap. Mereka kemudian memulai pengembangan Enso Hotel. Ini merupakan fasilitas akomodasi yang didedikasikan untukbagi pelancong bisnis (business traveler).

"Enso Hotel fokus pada pengalaman tidur yang berbeda, kesegaran, dan koneksi internet bebas hambatan. Kami juga melengkapinya dengan ruang multifungsi, restoran, bar, dan sarana rekreasi," tutur Kobi.

Dengan tawaran kualitas servis (layanan), dan fitur-fitur menarik tersebut, perseroan pun mematok tarif sekitar Rp 700.000 per malam. Kobi mengklaim, hotel dengan fasilitas dan kualitas yang dimiliki Enso Hotel belum pernah ada sebelumnya.

Dengan jumlah kamar 193 unit dan tarif sebesar itu, Bekasi Fajar pun berani menargetkan pendapatan berkelanjutan (recurring income) senilai 3 juta dollar AS (Rp 40 miliar) hingga 4 juta dollar AS (Rp 54 miliar) dalam satu tahun pertama operasi.

Hotel ini dijadwalkan beroperasi pada semester kedua tahun 2016, dengan dana konstruksi sekitar 10 juta dollar AS atau ekuivalen dengan Rp 133 miliar.

Revisi

Ditambahkan Direktur PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk, Erick Wihardja, ekspansi bisnis perseroan tak hanya di sektor perhotelan, melainkan juga perkantoran, pergudangan, dan properti komersial lainnya.

HBA/Kompas.com Harga lahan di kawasan industri MM2100 yang dikembangkan PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk sekitar 200 dollar AS per meter persegi.

"Kami juga akan secara bertahap memanfaatkan dan memperluas lahan baik sebagai cadangan lahan (land bank) maupun dikembangkan sebagai profit center baru kami," ujar Erick.

Dari data yang dihimpun Kompas.com, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk memilih untuk lebih realistis dengan merevisi target penjualan. Mengacu pada luas lahan terjual pada kuartal pertama 2015 yang menurut Colliers International Indonesia hanya seluas kurang dari 5 hektar, perseroan pun hanya berani menargetkan 20 hektar lahan industri terjual sepanjang tahun ini.

Proyeksi ini lebih rendah dari target Bekasi Fajar di awal tahun yang membidik penjualan lahan 40 ha tahun 2015. Ini artinya, perusahaan berkode BEST di Bursa Efek Indonesia itu memangkas separuh target awal.

Saat ini, harga lahan industri di MM2100 sekitar 200 dollar AS atau Rp 2,6 juta per meter persegi. Harga tersebut naik 5,26 persen dari harga tahun lalu yang sebesar 190 dollar AS (Rp 2,5 juta) per meter persegi. 

Kendati Senior Associate Director Colliers International Indonesia, Rivan Munansa, mengonfirmasi harga lahan industri MM2100 sekitar 200 dollar AS per meter persegi, namun sangat bergantung pada dimensi yang akan dibeli. 

"Tergantung size-nya," imbuh Rivan.

Stabil 

Menurut riset Colliers International Indonesia, secara umum memang tidak ada perubahan signifikan di pasar kawasan industri. Kendati demikian lahan yang ditransaksikan seluas 82,12 hektar pada kuartal pertama 2015 atau setara 25 persen total penjualan tahun lalu, tetap menunjukkanpasar kawasan industri masih stabil dan mengikuti tren penjualan tahun 2013 dan 2014.

Seperti yang terlihat pada periode terakhir 2014, penjualan keseluruhan didominasi oleh transaksi dengan barang-barang konsumsi dan perusahaan logistik. Beberapa kawasan industri dengan lahan yang terbatas masih terus memperkenalkan harga baru yang lebih tinggi. Sementara lainnya tetap stabil.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau