Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia Tiga Kota Paling "Ngeboom" di Timur Indonesia

Kompas.com - 22/03/2014, 12:48 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Dalam tiga tahun terakhir, tak dimungkiri tiga kota ini mengalami pertumbuhan pesat di sektor properti. Bukan saja karena jumlah populasi yang mendasari, melainkan tingkat permintaan dan juga daya beli.

Tiga kota tersebut adalah Balikpapan di Kalimantan Timur, Makassar di Sulawesi Selatan, dan Manado di Sulawesi Utara.

Demikian rangkuman pendapat dari beberapa analis dan juga pengembang properti kepada Kompas.com, pekan lalu.

Menurut CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, kota-kota besar di luar Jakarta tersebut telah mengalami migrasi urban dari kota-kota kecil di sekitarnya. Dampak peristiwa ini adalah meningkatnya kebutuhan hunian, ruang komersial ritel, hotel dan juga perkantoran. Khusus untuk hunian, yang dibutuhkan adalah perumahan yang lebih tertata dan rapi, dengan pengelolaan profesional.

"Selain itu, faktor pengembangan otonomi daerah juga sangat berpengaruh. Banyak pebisnis yang berlomba masuk daerah. Mereka pun pasti membutuhkan hotel bisnis," papar Hendra kepada Kompas.com, Jumat (14/3/2014).

Dalam beberapa tahun terakhir, sirkulasi penerbangan juga mengikuti hukum bisnis ini. Beberapa maskapai besar, seperti AirAsia, dan Silk Air sudah membuka penerbangan ke kota-kota kedua seperti Manado, dan Balikpapan.

"Hal itu membuktikan betapa pertumbuhan ekonomi di daerah, sangat menjanjikan. Tanpa harus lewat Jakarta lagi. Belum lagi Indonesia adalah negara kepulauan yang butuh banyak fasilitas logistik," kata Hendra.

Kalangan berpunya di daerah, lanjut Hendra, juga tidak perlu terbang lagi ke Jakarta hanya untuk berbelanja di mal. Pasalnya para pengembang tersebut juga akan membangun mal menengah dan menengah atas di kota-kota incarannya.

Hal senada dikatakan Senior Associate Director and Head of Research & Advisory Cushman & Wakefield Indonesia, Arief N Rahardjo. Menurutnya, Balikpapan, Manado, dan Makassar telah memperlihatkan perubahan gaya hidup yang ditunjang oleh kemampuan daya beli yang setara dengan Jakarta dan kawasan Jadebotabek.

"Itulah mengapa, para pengembang yang sudah dan sedang menancapkan kukunya di daerah juga mengembangkan properti komersial seperti pusat belanja sebagai fasilitas yang melengkapi hunian sebagai properti utamanya," jelas Arief kepada Kompas.com, Jumat (14/3/2014).

Beberapa pengembang yang menggarap proyek skala besar di Balikpapan, Manado, dan Makassar adalah Sinarmas Land Group, Ciputra Group, dan Lippo Group.

Menurut Group CEO Sinarmas Land Group, Michael Widjaja, kota-kota Balikpapan, Makassar, dan Manado adalah kota yang memperlihatkan pertumbuhan signifikan setelah 4 tahun mengalami plantation booming (hasil bumi) seperti batu bara, kelapa sawit, dan minyak serta gas alam.

"Saat ini, permintaan properti khususnya hunian di Balikpapan dan Manado jauh lebih banyak. Peningkatan permintaan berasal dari para pebisnis lintas daerah dan juga pasar lokal yang ingin kualitas hidupnya lebih baik," papar Michael kepada Kompas.com, Rabu (19/3/2014).

Ditambah lagi, lanjut Michael, jumlah populasi kelas menengah di perkotaan yang dibidik juga meningkat. Dengan harga jual properti (hunian) sekitar Rp 1 miliar, pasar kelas menengah akan sanggup menyerapnya.

Demikian halnya dengan Lippo Group. Melalui PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mereka bakal membangun sejumlah properti komersial skala besar dengan konsep multifungsi. Menurut Vice President Corporate PR LPKR, Danang Kemayan Jati, ada potensi pasar yang belum dikembangkan secara maksimal. "Para pengembang yang sudah lebih dahulu masuk hanya berkonsentrasi di sektor permukiman, sementara sektor properti komersial masih merupakan "barang baru"," ujarnya.

CEO Lippo Homes, Ivan Budiono, mengatakan, potensi Makassar sangat besar. Pertumbuhan ekonomi Makassar, contohnya, melebihi pertumbuhan ekonomi Nasional yakni 8,5 persen. Selain itu, kelas menengah dengan kemampuan daya beli tinggi juga bertambah. Sementara pertumbuhan ekonomi Manado sekitar 7,4 persen.

"Selama ini mereka berinvestasi di luar kota, berbelanja di Jakarta atau Singapura. Nah, kami menangkap peluang itu," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com