Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Lesu, Pengembang Lansir Proyek Baru!

Kompas.com - 10/12/2013, 21:21 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang berlalunya 2013, sektor properti Indonesia mengalami sedikit tekanan. Hal ini terjadi karena perlambatan pertumbuhan product domestic bruto (PDB), inflasi yang fluktuatif, terpuruknya Rupiah dan kenaikan suku bunga.

Cushman and Wakefield memprediksi, perhelatan Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden tahun 2014 mendatang, juga kian memperpanjang tekanan tersebut dan akan menjadi perhatian khusus para pelaku bisnis dan industri properti Indonesia.

Isu ekonomi makro ini akan berdampak pada perilaku investasi. Pengembang, investor dan konsumen lebih memilih untuk menunggu saat yang tepat mengambil keputusan, apakah membeli properti atau menundanya.

Akan tetapi, di balik tekanan tersebut, selalu ada peluang yang bisa dilihat dan dimanfaatkan pengembang. Salah satunya Relife Property Group.

Pengembang yang baru saja melansir Svarga Resort di Lombok, Nusa Tenggara Barat, justru memandang penghujung 2013 dan menyambut 2014 dengan tetap optimistis.

Presiden Direktur Relife Property Group, Ghofar Rozaq Nazila, mengungkapkan sejumlah rencana yang dapat memperkuat arus kas dan juga menambah portofolio.

"Kami juga membidik peluang-peluang untuk mendapatkan lahan di sejumlah lokasi strategis dengan cara bekerjasama dengan pengembang lainnya. Cara ini kami tempuh sebagai langkah antisipatif dalam menghadapi kondisi pasar yang mengalami sedikit tekanan," ungkap Ghofar kepada Kompas.com, Selasa (10/12/2013).

Tahun depan, mereka tetap melansir sejumlah proyek baru. Di antaranya adalah Greenland Sawangan Tahap II seluas 4,5 hektar, sebuah townhouse di Cipayung, Jakarta Timur (3.000 m2), dan perumahan kelas menengah di Depok seluas 1,5 hektar.

Terkait target pendapatan (revenue) 2014 mendatang, Ghofar yakin senilai Rp 100 miliar lebih dapat mereka raup dari penjualan proyek-proyek di Makassar, Cileungsi, Depok dan Bogor. Nilai ini lebih tinggi dari target pendapatan 2013 sebesar Rp 75 miliar.

Optimisme serupa dilontarkan Ciputra Group. Pengembang ini akan memulai pembangunan pusat belanja pertamanya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pusat belanja seluas 80.000 m2 ini berada di area pengembangan multifungsi Jl Ahmad Yani, Km 7.

Dikatakan Direktur Ciputra Group, Sugwantono Tanto, pihaknya akan terus membangun. Isu ekonomi makro dan Pemilu, secara historis telah menempa mereka menjadi perusahaan yang tangguh dan dapat membaca pasar secara lebih sensitif.

"Pemilu 2014 bahkan kami anggap sebagai kesempatan untuk terus melesat. Uang yang beredar, naik jumlahnya. Hal ini kabar bagus buat para peritel. Jadi, bicara shopping mall adalah bicara daya beli. Di Banjarmasin, kebutuhan tinggi, sementara permintaan terbatas, ini memotivasi kami untuk menyegerakan membangun mal," tandas Sugwantono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau